BI Rate 7,25% diyakini mampu redam inflasi 2014
A
A
A
Sindonews.com - Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) sebesar 7,25 persen ditambah dengan tingkat suku bunga Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (Fasbi Rate) sebesar 4,75 persen diyakini dapat menghadapi inflasi tahun depan.
Hal tersebut dikatakan oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang baru terpilih, Mirza Adityaswara di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Dia menyebut, lebih tingginya angka dua suku bunga tersebut dibandingkan perkiraan inflasi tahun depan sebesar 4,5 ±1 persen sudah cukup untuk meredam perkiraan inflasi.
"Jadi kalau ditanya suku bunga naik lagi itu wilayah BI, tapi secara umum BI Rate sudah naik 150 basis menjadi 7,25 persen ditambah fasbi itu sudah dapat cover inflasi tahun depan," jelas Mirza.
Mirza juga mengutarakan, penurunan ekspor yang sedang terjadi tahun ini baru dapat berakhir dua atau tiga tahun lagi tergantung ekonomi pasar tujuan seperti China dan India.
"Mungkin harga komoditas baru akan naik lagi dua atau tiga tahun ke depan. Setelah ekonomi China dan India tumbuh, baru harga komoditas akan tumbuh kembali," pungkasnya.
Hal tersebut dikatakan oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang baru terpilih, Mirza Adityaswara di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Dia menyebut, lebih tingginya angka dua suku bunga tersebut dibandingkan perkiraan inflasi tahun depan sebesar 4,5 ±1 persen sudah cukup untuk meredam perkiraan inflasi.
"Jadi kalau ditanya suku bunga naik lagi itu wilayah BI, tapi secara umum BI Rate sudah naik 150 basis menjadi 7,25 persen ditambah fasbi itu sudah dapat cover inflasi tahun depan," jelas Mirza.
Mirza juga mengutarakan, penurunan ekspor yang sedang terjadi tahun ini baru dapat berakhir dua atau tiga tahun lagi tergantung ekonomi pasar tujuan seperti China dan India.
"Mungkin harga komoditas baru akan naik lagi dua atau tiga tahun ke depan. Setelah ekonomi China dan India tumbuh, baru harga komoditas akan tumbuh kembali," pungkasnya.
(gpr)