Harga minyak dunia terendah dalam dua pekan
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan global dalam transaksi di New York, hari ini mencapai titik terendah dalam dua pekan, menyusul meredanya kekhawatiran serangan Amerika terhadap Suriah dan jelang pertemuan Federal Reserve AS (Fed).
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) pada Oktober, merosot ke USD105,59 per barel, yang terakhir terlihat pada awal September. Kemudian berdiri di angka USD106,27 per barel, turun 32 sen dari penutupan kemarin.
Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun 49 sen menjadi USD109,58 per barel dalam transaksi sore di London.
Pasar minyak telah turun lebih dari satu dolar pada Senin, seiring reaksi investor terhadap kesepakatan akhir Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan rekan Rusia Sergei Lavrov, yang akan memusnahkan senjata kimia Suriah pada pertengahan 2014.
Brent telah menyelam dalam perdagangan intraday pada Senin untuk menyerang ke USD108,73 per barel, tingkat yang terakhir terlihat pada 21 Agustus.
"Harga minyak Brent telah jatuh di bawah USD110 per barel untuk pertama kalinya pada bulan ini, di tengah kekhawatiran gangguan pasokan di Timur Tengah dan antisipasi bahwa Federal Reserve AS akan mulai melancipkan pembelian obligasi," kata analis Gary Hornby, konsultan energi Inenco, seperti dilansir dari Independent Online.
Para pembuat kebijakan Fed secara luas diperkirakan akan mengumumkan awal dari penarikan kembali program pembelian aset besar-besaran bank sentral, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (QE), Kamis (19/9/2013) waktu AS.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) pada Oktober, merosot ke USD105,59 per barel, yang terakhir terlihat pada awal September. Kemudian berdiri di angka USD106,27 per barel, turun 32 sen dari penutupan kemarin.
Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun 49 sen menjadi USD109,58 per barel dalam transaksi sore di London.
Pasar minyak telah turun lebih dari satu dolar pada Senin, seiring reaksi investor terhadap kesepakatan akhir Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan rekan Rusia Sergei Lavrov, yang akan memusnahkan senjata kimia Suriah pada pertengahan 2014.
Brent telah menyelam dalam perdagangan intraday pada Senin untuk menyerang ke USD108,73 per barel, tingkat yang terakhir terlihat pada 21 Agustus.
"Harga minyak Brent telah jatuh di bawah USD110 per barel untuk pertama kalinya pada bulan ini, di tengah kekhawatiran gangguan pasokan di Timur Tengah dan antisipasi bahwa Federal Reserve AS akan mulai melancipkan pembelian obligasi," kata analis Gary Hornby, konsultan energi Inenco, seperti dilansir dari Independent Online.
Para pembuat kebijakan Fed secara luas diperkirakan akan mengumumkan awal dari penarikan kembali program pembelian aset besar-besaran bank sentral, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (QE), Kamis (19/9/2013) waktu AS.
(dmd)