Naikkan gaji karyawan sembilan kali lipat
A
A
A
IGNASIUS Jonan menjadi sosok yang fenomenal. Berbagai gebrakan dilakukan pria kelahiran 1963 silam ini di tubuh PT Kareta Api Indonesia (Persero).
Meskipun pada awal perombakan di perusahaan transportasi massal tersebut banyak pihak yang menentang, baik dari dalam maupun luar perseroan, pria yang menduduki jabatan Presiden dan CEO PT KAI sejak 2009 ini tetap teguh dalam pendiriannya, menjadikan KAI perusahaan yang sehat dan bersih.
Kereta Api yang selama ini dikenal memiliki layanan buruk dan tingkat disiplin karyawan yang rendah, dia sulap menjadi perusahaan yang memiliki pelayanan terbaik dan karyawan dengan integritas tinggi.
Untuk mengubah citra perusahaan, reward dan punishment diterapkan. Gaji karyawan disesuaikan berdasarkan kontribusi dan kedudukannya di perusahaan. Bahkan, untuk gaji karyawan level kepala daerah operasi dia naikkan dari sekitar Rp5 juta menjadi sembilan kali lipat. Hal tersebut diakui langsung karyawannya.
"Kita memberikan gaji yang masuk akal, sesuai dengan kontribusi dan tanggung jawabnya. Ini untuk menghindari pungutan-pungutan yang seharusnya tidak terjadi. Untuk penjaga pintu kereta api saja penghasilannya bisa di angka Rp4 juta," ungkap Jonan saat pelatihan bertajuk How to be a Succes Laader di Auditorium Gedung Sindo, Rabu (18/9/2013).
Namun, dia juga tidak segan memberikan punishment bagi karyawan yang melakukan pelanggaran. Pilihannya dilempar atau pidana, tergantung dari tingkat kesalahan yang mereka lakukan. Sebaliknya, bagi yang berprestasi diberikan bonus.
"Saya suka memberikan hukuman dan hadiah. Ya, tentunya harus seimbang," ucap mantan Presiden dan CEO PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) periode 2001-2006 ini.
Dalam kepemimpinannya, dia mengedepankan keteladanan dimulai dari karyawan di atas. Hal tersebut dilakukan agar mudah diterapkan ke seluruh karyawan KAI yang mencapai 27.000 orang.
"Keteladan seorang pemimpin menjadi hal penting dalam membangun perusahaan. Bagaimana kita meminta mereka berprestasi kalau kita sendiri tidak bisa berprestasi," ujar peraih CEO BUMN Inovatif Terbaik ini.
Di bawah kepemimpinannya, sederet penghargaan diraih PT KAI. Untuk prestasi pada produk manajeman dan jasa, antara lain juara 1 Inovasi Pelayanan Publik BUMN Terbaik, BUMN Inovasi Terbaik (Best of the Best), juara 1 Inovasi Manajeman BUMN Terbaik.
Prestasi pada produk jasa, di antaranya The Best of Marketing, Best of Corporate Communication, The Best Company non Listed dalam Anugerah Businness Review.
Prestasi GCG, antara lain juara 1 IT Governance Award kategori BUMN Jasa Transportasi dan Logistik dalam Forum IT BUMN dilaksanakan Kementerian BUMN pada 2011; Juara 1 Enterprise RISK Management Award 2012 Kategori BUMN Logistik Terbaik bidang Manajemen Risiko Investasi BUMN untuk Jasa Transportasi; Juara 1 Integritas Mendorong Tercapainya Visi dan Misi Perusahaan yang dilaksanakan oleh Corporate Governance Perception Index 2010.
Prestasi manajemen perusahaan, di antaranya Sertifikasi ISO 9001:2008 untuk Stasiun, Balai Yasa, Depo dan Contact Center 121; dan penilaian IICG (Indonesian institute of Corporate Governance) terhadap kinerja keuangan PT KAI dengan skor 70,18 pada kategori “Perusahaan BUMN Non Keuangan Terpercaya”.
Meskipun pada awal perombakan di perusahaan transportasi massal tersebut banyak pihak yang menentang, baik dari dalam maupun luar perseroan, pria yang menduduki jabatan Presiden dan CEO PT KAI sejak 2009 ini tetap teguh dalam pendiriannya, menjadikan KAI perusahaan yang sehat dan bersih.
Kereta Api yang selama ini dikenal memiliki layanan buruk dan tingkat disiplin karyawan yang rendah, dia sulap menjadi perusahaan yang memiliki pelayanan terbaik dan karyawan dengan integritas tinggi.
Untuk mengubah citra perusahaan, reward dan punishment diterapkan. Gaji karyawan disesuaikan berdasarkan kontribusi dan kedudukannya di perusahaan. Bahkan, untuk gaji karyawan level kepala daerah operasi dia naikkan dari sekitar Rp5 juta menjadi sembilan kali lipat. Hal tersebut diakui langsung karyawannya.
"Kita memberikan gaji yang masuk akal, sesuai dengan kontribusi dan tanggung jawabnya. Ini untuk menghindari pungutan-pungutan yang seharusnya tidak terjadi. Untuk penjaga pintu kereta api saja penghasilannya bisa di angka Rp4 juta," ungkap Jonan saat pelatihan bertajuk How to be a Succes Laader di Auditorium Gedung Sindo, Rabu (18/9/2013).
Namun, dia juga tidak segan memberikan punishment bagi karyawan yang melakukan pelanggaran. Pilihannya dilempar atau pidana, tergantung dari tingkat kesalahan yang mereka lakukan. Sebaliknya, bagi yang berprestasi diberikan bonus.
"Saya suka memberikan hukuman dan hadiah. Ya, tentunya harus seimbang," ucap mantan Presiden dan CEO PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) periode 2001-2006 ini.
Dalam kepemimpinannya, dia mengedepankan keteladanan dimulai dari karyawan di atas. Hal tersebut dilakukan agar mudah diterapkan ke seluruh karyawan KAI yang mencapai 27.000 orang.
"Keteladan seorang pemimpin menjadi hal penting dalam membangun perusahaan. Bagaimana kita meminta mereka berprestasi kalau kita sendiri tidak bisa berprestasi," ujar peraih CEO BUMN Inovatif Terbaik ini.
Di bawah kepemimpinannya, sederet penghargaan diraih PT KAI. Untuk prestasi pada produk manajeman dan jasa, antara lain juara 1 Inovasi Pelayanan Publik BUMN Terbaik, BUMN Inovasi Terbaik (Best of the Best), juara 1 Inovasi Manajeman BUMN Terbaik.
Prestasi pada produk jasa, di antaranya The Best of Marketing, Best of Corporate Communication, The Best Company non Listed dalam Anugerah Businness Review.
Prestasi GCG, antara lain juara 1 IT Governance Award kategori BUMN Jasa Transportasi dan Logistik dalam Forum IT BUMN dilaksanakan Kementerian BUMN pada 2011; Juara 1 Enterprise RISK Management Award 2012 Kategori BUMN Logistik Terbaik bidang Manajemen Risiko Investasi BUMN untuk Jasa Transportasi; Juara 1 Integritas Mendorong Tercapainya Visi dan Misi Perusahaan yang dilaksanakan oleh Corporate Governance Perception Index 2010.
Prestasi manajemen perusahaan, di antaranya Sertifikasi ISO 9001:2008 untuk Stasiun, Balai Yasa, Depo dan Contact Center 121; dan penilaian IICG (Indonesian institute of Corporate Governance) terhadap kinerja keuangan PT KAI dengan skor 70,18 pada kategori “Perusahaan BUMN Non Keuangan Terpercaya”.
(dmd)