Makin merugi, BlackBerry kembali pangkas karyawan
A
A
A
Sindonews.com - BlackBerry berencana akan kembali memangkas lebih dari sepertiga karyawannya atau sekitar 4.500 karyawan menyusul kerugian operasional kuartalan yang diderita perusahaan.
Hal tersebut kembali memunculkan kekhawatiran akan ditutupnya perusahaan, sehingga membuat harga sahamnya makin jatuh. BlackBerry yang sempat berusaha mengambil pasarnya dari iPhone Apple maupun Galaxy Samsung dengan meluncurkan produk terbarunya akan mengumumkan laba kuartalan pada pekan depan.
Perusahaan telepon pintar asal Kanada tersebut memperkirakan mencatat kerugian bersih operasional sekitar USD950-995 juta pada kuartal yang berakhir 31 Agustus 2013.
Buruknya kinerja tersebut akan memberikan tekanan lebih banyak kepada perusahaan untuk menemukan kembali investor yang mau membeli sebagian atau seluruh saham perusahaan. Pada bulan lalu, perusahaan masih melakukan sejumlah kajian, termasuk penjualan langsung.
Kerugian perusahaan akibat dari penjualan produk model baru BlackBerry 10 yang gagal di pasaran. Padahal perusahaan menggantungkan harapan pada popularitas perangkat Z10 layar sentuh tersebut.
"Perusahaan telah terjun dari tebing. Apa yang Anda harapkan ketika perusahaan akan dijual? Siapa yang ingin berkomitemen pada perusahaan yang mungkin akan ditutup?" kata Analis BGC Partners Colin Gillis seperti dilansir Reuters, Sabtu (21/9/2013).
Adapun posisi kas perusahaan pada akhir kuartal kedua tahun fiskal sekitar USD2,6 miliar, turun dibanding kuartal sebelumnya sebesar USD3,1 miliar.
Saham Blakcberry pada Jumat waktu setempat tercatat terkoreksi 23,7 persen. Koreksi tersebut merupakan yang terendah sepanjang tahun ini, sebelumnya saham perusahaan itu sempat ditutup menurun 16 persen. Sementara, saham perseroan yang tercatat di Nasdaq anjlok 17 persen menjadi USD8,73 setelah sempat menembus level terendahnya di USD8,01.
Hal tersebut kembali memunculkan kekhawatiran akan ditutupnya perusahaan, sehingga membuat harga sahamnya makin jatuh. BlackBerry yang sempat berusaha mengambil pasarnya dari iPhone Apple maupun Galaxy Samsung dengan meluncurkan produk terbarunya akan mengumumkan laba kuartalan pada pekan depan.
Perusahaan telepon pintar asal Kanada tersebut memperkirakan mencatat kerugian bersih operasional sekitar USD950-995 juta pada kuartal yang berakhir 31 Agustus 2013.
Buruknya kinerja tersebut akan memberikan tekanan lebih banyak kepada perusahaan untuk menemukan kembali investor yang mau membeli sebagian atau seluruh saham perusahaan. Pada bulan lalu, perusahaan masih melakukan sejumlah kajian, termasuk penjualan langsung.
Kerugian perusahaan akibat dari penjualan produk model baru BlackBerry 10 yang gagal di pasaran. Padahal perusahaan menggantungkan harapan pada popularitas perangkat Z10 layar sentuh tersebut.
"Perusahaan telah terjun dari tebing. Apa yang Anda harapkan ketika perusahaan akan dijual? Siapa yang ingin berkomitemen pada perusahaan yang mungkin akan ditutup?" kata Analis BGC Partners Colin Gillis seperti dilansir Reuters, Sabtu (21/9/2013).
Adapun posisi kas perusahaan pada akhir kuartal kedua tahun fiskal sekitar USD2,6 miliar, turun dibanding kuartal sebelumnya sebesar USD3,1 miliar.
Saham Blakcberry pada Jumat waktu setempat tercatat terkoreksi 23,7 persen. Koreksi tersebut merupakan yang terendah sepanjang tahun ini, sebelumnya saham perusahaan itu sempat ditutup menurun 16 persen. Sementara, saham perseroan yang tercatat di Nasdaq anjlok 17 persen menjadi USD8,73 setelah sempat menembus level terendahnya di USD8,01.
(rna)