Dihantam LGCC, bursa mobkas Yogyakarta lesu

Selasa, 24 September 2013 - 10:26 WIB
Dihantam LGCC, bursa mobkas Yogyakarta lesu
Dihantam LGCC, bursa mobkas Yogyakarta lesu
A A A
Sindonews.com - Munculnya mobil Low Cost Green Car (LGCC) yang dikenal dengan mobil murah mengancam pasar mobil bekas (mobkas) di Kota Yogyakarta.

Sejak pabrikan Toyota mengeluarka Agya dan Daihatsu dengan Ayla, pasar mobil bekas menjadi lesu. Tidak hanya pada kelas mobil city car saja, namun hampir semua kelas ikut terkena dampaknya.

Marketing Auto Plaza Galeri, Tiyok mengatakan, setiap Minggu, bursa mobil bekas di halaman TVRI Yogyakarta selalu ramai. Namun dalam beberapa pekan ini, sudah mulai muncul kelesuan. Bahkan beberapa mobil haranya mulai jatuh.

"Kalau ramainya masih, tetapi transaksi yang mulai agak menurun," kata dia, Selasa (24/9/2013).

Kehadiran produk mobil LGCC, akan merebut pasar mobil bekas di kisaran harga Rp90 sampai Rp120 juta. Khususnya jenis sedan dan mobil city car. Sedangkan untuk kelas MPV, masih bisa bertahan meski harganya juga mulai ikut terpengaruh menurun.

"Hampir semua kelas ikut terkena dampaknya, banyak konsumen memilih menunda," ujarnya.

Harga jual mobil selama ini identik dengan biaya perawatan. Sehingga mobil bekas akan membutuhkan perawatan yang lebih tinggi. Ini akan bertolak belakang dengan mobil baru yang mulai mengaspal di jalanan.

Akibatnya, konsumen akan berpikir ulang membeli mobil bekas. Pemilik Pipin Mobil, Pipin Adnan mengatakan, mobil jenis sedan, dan berbagai merek yang banyak terkenda dampak langsung. Mobil ni harganya sama dengan mobil baru baik keluarga Daihatsu maupun Toyota.

Akibatnya, pasar mobil bekas khususnya sedan bisa turun antara Rp2 juta sampai Rp10 juta. "Pedagang juga tidak mau merugi, kita lebih selektif," jelasnya.

Agar tidak merugi, Pipin membidik kelas di luar produk LGCC. Salah satuya mobil MPV, khususnya Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza. Mobil ini tidak banyak terpengaruh karena masih diburu pasar. Mobil penumpang seperti ini cukup laris, dan harganya stabil.

Jika tidak pedagang akan membeli mobil low cost, seperti Daihatsu future dan Toyota kijang. Kedua produk ini memiliki harga di bawah mobil baru LGCC.

"Untuk sedan Rp100 jutaan, harganya turun, tetapi untuk mobil di bawah Rp50 juta justru malah naik," jelasnya.

Pipin sendiri tidak berani melakukan spekulasi atas kondisi pasar. Dia memprediksikan geliat bisnis mobil bekas akan benar-benar terpruk di akhir sampai awal tahun. Ini bersamaan dengan indent atas mobil LGCC yang mulai turun.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6032 seconds (0.1#10.140)