Dukung APEC, XL uji kesiapan layanan 4G
A
A
A
Sindonews.com - PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah bersiap menyongsong perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooporation (KTT APEC) dengan menghadirkan layanan telekomunikasi seluler terbaik.
Momentum APEC ini sekaligus menjadi kesempatan XL untuk menguji sejauhmana mampu menghadirkan layanan dengan jaringan masa depan 4G LTE (long term evolution). Untuk itu, XL menunjukkan kepada publik layanan pita lebar paling mutakhir dalam acara uji coba di Nusa Dua, Bali.
Direktur Service Management XL Ongki Kurniawan mengatakan, teknologi 4G LTE akan memberikan banyak manfaat bagi banyak pihak, tidak hanya bagi dunia industri telekominukasi, namun juga mendukung perekonomian masyarakat dan pembangunan nasional.
"Hadirnya teknologi jaringan yang semakin canggih bisa disamakan dengan hadirnya jalan tol antar kota di suatu wilayah yang sebelumnya kesulitan sarana transportasi. Lalu lintas angkutan barang dan penumpang menjadi mudah yang pada akhirnya mampu mendukung percepatan pembangunan di daerah tertinggal," kata Ongki dalam sambutannya di Nusa Dua, Bali, Selasa (24/9/2013).
Ongki menambahkan, sambil menunggu regulasi pemerintah mengenai implementasi 4G LTE di Indonesia, XL akan terus menyiapkan diri. Dari sisi teknis, XL terus melakukan modernisasi atas infrastruktur jaringan di seluruh wilayah operasi. Modernisasi ini telah berlangsung sejak tiga tahun terakhir dan hingga saat ini telah berhasil mencakup lebih dari 90 persen dari total seluruh BTS XL. Modernisasi diperkirakan akan tuntas pada tahun ini.
Sementara itu, dari sisi spektrum untuk kegiatan uji coba 4G-LTE, XL sementara masih menggunakan frekuensi di 2.100 Mhz serta 1.800 Mhz sesuai dengan perizinan uji coba layanan yang sudah diberikan oleh Kemenkominfo. Selanjutnya, persiapan XL lainnya adalah mendorong terbentuknya ekosistem pendukung bagi keberadaan 4G LTE di Indonesia suatu saat nanti.
Ekosistem ini, meliputi sektor regulasi, industri pendukung seperti antara lain handset yang mendukung kemampuan teknologi 4G dengan harga yang terjangkau pasar, serta industri kreatif yang akan memasok konten-konten inovatif.
Ekosistem ini juga akan berperan menumbuhkan kebutuhan pasar atas layanan 4G. Dengan kemampuannya melayani pengiriman data dalam kapasitas besar dan dengan kecepatan maksimal, banyak inovasi yang bisa dilahirkan di masa mendatang. Kebutuhan-kebutuhan tersebut mungkin saat ini belum bisa terpenuhi karena belum ada teknologi yang mampu mendukungnya.
"Akan banyak kebutuhan yang belum bisa terpenuhi oleh teknologi yang ada saat ini, dengan 4G LTE akan bisa dihadirkan. Misalnya, kebutuhan bagi wartawan, bagaimana agar dengan sekadar ponsel pintar ditangan maka anda bisa merekam informasi, mengolahnya menjadi materi berita termasuk dalam format foto/video, mengedit, hingga mengirimkannya dengan kecepatan maksimal ke kantor untuk diterbitkan," tutur Ongki.
Momentum APEC ini sekaligus menjadi kesempatan XL untuk menguji sejauhmana mampu menghadirkan layanan dengan jaringan masa depan 4G LTE (long term evolution). Untuk itu, XL menunjukkan kepada publik layanan pita lebar paling mutakhir dalam acara uji coba di Nusa Dua, Bali.
Direktur Service Management XL Ongki Kurniawan mengatakan, teknologi 4G LTE akan memberikan banyak manfaat bagi banyak pihak, tidak hanya bagi dunia industri telekominukasi, namun juga mendukung perekonomian masyarakat dan pembangunan nasional.
"Hadirnya teknologi jaringan yang semakin canggih bisa disamakan dengan hadirnya jalan tol antar kota di suatu wilayah yang sebelumnya kesulitan sarana transportasi. Lalu lintas angkutan barang dan penumpang menjadi mudah yang pada akhirnya mampu mendukung percepatan pembangunan di daerah tertinggal," kata Ongki dalam sambutannya di Nusa Dua, Bali, Selasa (24/9/2013).
Ongki menambahkan, sambil menunggu regulasi pemerintah mengenai implementasi 4G LTE di Indonesia, XL akan terus menyiapkan diri. Dari sisi teknis, XL terus melakukan modernisasi atas infrastruktur jaringan di seluruh wilayah operasi. Modernisasi ini telah berlangsung sejak tiga tahun terakhir dan hingga saat ini telah berhasil mencakup lebih dari 90 persen dari total seluruh BTS XL. Modernisasi diperkirakan akan tuntas pada tahun ini.
Sementara itu, dari sisi spektrum untuk kegiatan uji coba 4G-LTE, XL sementara masih menggunakan frekuensi di 2.100 Mhz serta 1.800 Mhz sesuai dengan perizinan uji coba layanan yang sudah diberikan oleh Kemenkominfo. Selanjutnya, persiapan XL lainnya adalah mendorong terbentuknya ekosistem pendukung bagi keberadaan 4G LTE di Indonesia suatu saat nanti.
Ekosistem ini, meliputi sektor regulasi, industri pendukung seperti antara lain handset yang mendukung kemampuan teknologi 4G dengan harga yang terjangkau pasar, serta industri kreatif yang akan memasok konten-konten inovatif.
Ekosistem ini juga akan berperan menumbuhkan kebutuhan pasar atas layanan 4G. Dengan kemampuannya melayani pengiriman data dalam kapasitas besar dan dengan kecepatan maksimal, banyak inovasi yang bisa dilahirkan di masa mendatang. Kebutuhan-kebutuhan tersebut mungkin saat ini belum bisa terpenuhi karena belum ada teknologi yang mampu mendukungnya.
"Akan banyak kebutuhan yang belum bisa terpenuhi oleh teknologi yang ada saat ini, dengan 4G LTE akan bisa dihadirkan. Misalnya, kebutuhan bagi wartawan, bagaimana agar dengan sekadar ponsel pintar ditangan maka anda bisa merekam informasi, mengolahnya menjadi materi berita termasuk dalam format foto/video, mengedit, hingga mengirimkannya dengan kecepatan maksimal ke kantor untuk diterbitkan," tutur Ongki.
(rna)