Bank DKI targetkan kredit konsumsi Rp10,24 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank DKI menargetkan akhir tahun ini dapat menyalurkan kredit konsumsi mencapai Rp10,24 triliun. Nilai tersebut tumbuh dari tahun lalu yang mencapai Rp6,99 triliun.
Direktur Keuangan Bank DKI Benny Santoso mengatakan, nilai tersebut menyumbangkan 40 persen dari pendapatan perseroan. Sementara total target kredit akhir tahun lalu mencapai Rp15,65 triliun, dan tahun ini diharapkan mencapai Rp21,405 triliun.
"Untuk suku bunga konsumsi komersil per Agustus dari kami sudah naikkan 50 basis poin. Dan kami menaikkan suku bunga kredit untuk KPR sekarang di level 10,84 persen dan non KPR 11,6 persen per tahun. Kontribusi terbesar masih dari KPR," ujar Benny saat dihubungi di Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Dia juga mengatakan, perseroan juga sedang menggenjot fungsi intermediasi perseroaan dengan menyalurkan kredit modal kerja kepada Andalan Finance Indonesia Rp100 miliar. Kredit tersebut dalam bentuk term loan atau executing loan dengan jangka waktu tiga tahun.
Dia menyebutkan penyaluran kredit modal kerja tersebut ditujukan untuk kerja sama pembiayaan kendaraan bermotor. "Nantinya pembiayaan pengadaan kendaraan bermotor akan diberikan kepada nasabah Andalan Finance yakni untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih, baik baru maupun bekas, dan produksi Jepang," ujarnya.
Selain itu, kendaraan bermotor yang termasuk dalam kerja sama pembiayaan ini yakni dapat berupa kendaraan komersil atau nonkomersil. Meski demikian, pembiayaan tidak termasuk angkutan kota dengan usia kendaraan saat pencairan maksimal 12 tahun. "Penyaluran kredit modal kerja ini merupakan tambahan sebelumnya yang diterima Andalan Finance," ujarnya.
Benny menjelaskan, pihaknya optimistis bisnis multifinance masih akan tumbuh hingga akhir tahun ini, meski terjadi perlambatan ekonomi akibat inflasi dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, minat masyarakat untuk membeli kendaraan bermotor akibat munculnya Low Cost Green Car (LCGC) dia yakini akan cukup besar.
Oleh karena itu, penyaluran kredit modal kerja untuk multifinance menjadi salah satu strategi Bank DKI untuk menggenjot kredit perusahaan. Sepanjang tahun ini, Bank DKI telah menyalurkan Rp2,35 triliun kepada beberapa multifinance seperti Adira Dinamika Multifnance sebesar Rp125 miliar, Buana Finance Rp100 miliar, BFI Finance Indonesia Rp190 miliar, dan CIMB Niaga Finance Rp50 miliar.
"Selain itu kami juga terus menyalurkan kredit melalui linkage business baik chanelling maupun joint financing melalui koperasi dan BPR," tambah Benny.
Sepanjang semester I/2013, secara keseluruhan, Bank DKI telah menyalurkan kredit sebesar Rp16,5 triliun atau tumbuh 28,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun, target kredit Bank DKI sepanjang tahun ini yakni Rp21,4 triliun atau tumbuh 42,73 persen dibandingkan dengan 2012.
Direktur Keuangan Bank DKI Benny Santoso mengatakan, nilai tersebut menyumbangkan 40 persen dari pendapatan perseroan. Sementara total target kredit akhir tahun lalu mencapai Rp15,65 triliun, dan tahun ini diharapkan mencapai Rp21,405 triliun.
"Untuk suku bunga konsumsi komersil per Agustus dari kami sudah naikkan 50 basis poin. Dan kami menaikkan suku bunga kredit untuk KPR sekarang di level 10,84 persen dan non KPR 11,6 persen per tahun. Kontribusi terbesar masih dari KPR," ujar Benny saat dihubungi di Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Dia juga mengatakan, perseroan juga sedang menggenjot fungsi intermediasi perseroaan dengan menyalurkan kredit modal kerja kepada Andalan Finance Indonesia Rp100 miliar. Kredit tersebut dalam bentuk term loan atau executing loan dengan jangka waktu tiga tahun.
Dia menyebutkan penyaluran kredit modal kerja tersebut ditujukan untuk kerja sama pembiayaan kendaraan bermotor. "Nantinya pembiayaan pengadaan kendaraan bermotor akan diberikan kepada nasabah Andalan Finance yakni untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih, baik baru maupun bekas, dan produksi Jepang," ujarnya.
Selain itu, kendaraan bermotor yang termasuk dalam kerja sama pembiayaan ini yakni dapat berupa kendaraan komersil atau nonkomersil. Meski demikian, pembiayaan tidak termasuk angkutan kota dengan usia kendaraan saat pencairan maksimal 12 tahun. "Penyaluran kredit modal kerja ini merupakan tambahan sebelumnya yang diterima Andalan Finance," ujarnya.
Benny menjelaskan, pihaknya optimistis bisnis multifinance masih akan tumbuh hingga akhir tahun ini, meski terjadi perlambatan ekonomi akibat inflasi dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, minat masyarakat untuk membeli kendaraan bermotor akibat munculnya Low Cost Green Car (LCGC) dia yakini akan cukup besar.
Oleh karena itu, penyaluran kredit modal kerja untuk multifinance menjadi salah satu strategi Bank DKI untuk menggenjot kredit perusahaan. Sepanjang tahun ini, Bank DKI telah menyalurkan Rp2,35 triliun kepada beberapa multifinance seperti Adira Dinamika Multifnance sebesar Rp125 miliar, Buana Finance Rp100 miliar, BFI Finance Indonesia Rp190 miliar, dan CIMB Niaga Finance Rp50 miliar.
"Selain itu kami juga terus menyalurkan kredit melalui linkage business baik chanelling maupun joint financing melalui koperasi dan BPR," tambah Benny.
Sepanjang semester I/2013, secara keseluruhan, Bank DKI telah menyalurkan kredit sebesar Rp16,5 triliun atau tumbuh 28,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun, target kredit Bank DKI sepanjang tahun ini yakni Rp21,4 triliun atau tumbuh 42,73 persen dibandingkan dengan 2012.
(gpr)