Ini harapan Jero Wacik dari acara AMEM ke-31

Rabu, 25 September 2013 - 12:47 WIB
Ini harapan Jero Wacik...
Ini harapan Jero Wacik dari acara AMEM ke-31
A A A
Sindonews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik berharap acara ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) ke-31 di Nusa Dua, Bali, yang mengangkat tema, Energi yang Berkelanjutan untuk Kesejahteraan ASEAN akan mendapatkan hasil positif.

Hasil positif yang dimaksud, seperti dapat meningkatkan keamanan, aksesibilitas dan keberlanjutan di bidang energi serta dapat meningkatkan inisiatif penggunaan energi terbarukan dan energi yang bersih di kawasan ASEAN.

“Tahun ini semua negara mengalami persoalan energi karena demand-nya naik, sementara supply-nya naik sedikit. Karena itu, pertemuan menteri energi ASEAN dan partner dialog ini harus sama-sama berpikir,” kata dia Nusa Dua, Bali, Rabu (25/9/2013).

Menurut Jero permasalahan dapat diselesaikan dengan mengembangkan energi baru dan terbarukan seperti Geothermal Air Matahari untuk mengatasi masalah tersebut. Kendati begitu, lanjutnya, renewable energy tidak mudah dan perlu dana investasi yang besar.

“Maka itu negara-negara ASEAN kita ajak, Jepang kita ajak Korea kita ajak. Kalau mereka investasi, kan energinya untuk mereka juga,” kata dia.

Lebih jauh Jero menuturkan, ruang lingkup kerja sama ASEAN di bidang energi mencakup beberapa isu, diantaranya pembangunan jaringan kelistrikan (power interconnection), efisiensi energi, kebijakan regional di bidang energi serta penelitian dan pengembangan energi terbarukan.

Selain itu, juga akan ditandatangani dua perjanjian, yaitu MoU perpanjangan Trans ASEAN Gas Pipeline dan MoU Protocol to Amend the Agreement on the Establishment of the ACE.

“Jadi, di sini nanti juga ada deal-nya ada bisnis forum. Di situlah dibahas perusahaaan asing berpartner dengan perusahaan Indonesia bikin investasi di bidang energi terutama energi baru dan pembangkit listrik. Nanti ada government to government yang membahas payung hukum dan business to business,” tutur Jero.

Di samping itu, dalam rangka mempermudah menarik investor agar ingin berinvestasi di energi terbarukan, pemerintah berjanji akan mempermudah tarifnya. Dalam hal ini Kementerian ESDM sebagai regulator sedang mempersiapkan feed in tariff yang pas bagi negara dan investor.

“Saya sedang mempersiapkan feed in tariff yang sudah ada, yakni sampah. Kemudian yang sedang dipersiapakan adalah geothermal matahari dan hydro,” jelas dia.

Adapun, negara-negara yang berpartisipasi dalam pertemuan AMEN kali ini berasal dari 10 negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Demokrasi Rakyat Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Selain itu, juga mitra dialog ASEAN, seperti Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia, India, Selandia Baru, Rusia, dan Amerika Serikat.

Di samping itu, hadir pula asosiasi kerja sama energi ASEAN, seperti the ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE) dan Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA), serta beberapa network yang berkaitan dengan energi seperti ASEAN Forum on Coal (AFOC), Energy Efficiency and Conservation Sub-sector Network (EE&C-SSN), Renewable Energy Sub-sector Network (RE-SSN), dan Regional Energy Policy and Planning Sub-sector Network (REPP-SSN).

Dalam rangkaian acara the 31st AMEM ini juga diselenggarakan ASEAN Energy Business Forum (AEBF). Acara tahunan yang diselenggarakan back to back dengan Pertemuan Menteri-Menteri Energi Se-ASEAN ini terdiri dari konferensi energi, pameran energi dan teknologi, ASEAN Energy Awards (pemberian penghargaan kepada para pemenang kompetisi di bidang energi di kawasan ASEAN), serta dialog antara Menteri Energi se-ASEAN dengan CEO dari Perusahaan Energi Swasta se-ASEAN.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0672 seconds (0.1#10.140)