Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Juli 2014, RFID akan terpasang di 100 juta kendaraan
Juli 2014, RFID akan terpasang di 100 juta kendaraan
A
A
A
Sindonews.com - Perangkat Radio Frequency Identification (RFID) untuk menekan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sudah dipersiapkan kembali oleh Pertamina.
Vice President Fuel Retail Marketing Pertamina, Mochammad Iskandar menargetkan pada bulan Juli 2014 RFID sudah terpasang di 100 juta kendaraan.
"Jadinya 263 SPBU dan sudah 93 persen alat sistemnya terpasang. Tinggal kita uji kehandalannya, tetapi memang perlu waktu," ujar Iskandar di Gedung DPR Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Iskandar mengaku sebenarnya RFID sudah sempat dicoba sebelum kenaikan harga BBM pada Juni lalu, tetapi karena sejumlah kendala maka pihaknya masih mengkaji lebih lanjut permasalahan yang ada.
"Masih dicari terus tenaga ahlinya dan dari PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) jangan sampai tiba-tiba mati dan layanan jadi terganggu," lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menjelaskan, selain RFID, pihaknya telah menyiapkan sistem pembayaran non-cash bagi penggunaan BBM bersubsidi.
"Kan nanti kelihatan, jadi tidak ada yang mmbayar PSO dengan uang tunai. Jadi dari kartu prabayarnya akan ketahuan berapa jumlah rupiahnya. Kalau volumenya 48 liter ya voucher-nya 48 liter," pungkas Karen.
Vice President Fuel Retail Marketing Pertamina, Mochammad Iskandar menargetkan pada bulan Juli 2014 RFID sudah terpasang di 100 juta kendaraan.
"Jadinya 263 SPBU dan sudah 93 persen alat sistemnya terpasang. Tinggal kita uji kehandalannya, tetapi memang perlu waktu," ujar Iskandar di Gedung DPR Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Iskandar mengaku sebenarnya RFID sudah sempat dicoba sebelum kenaikan harga BBM pada Juni lalu, tetapi karena sejumlah kendala maka pihaknya masih mengkaji lebih lanjut permasalahan yang ada.
"Masih dicari terus tenaga ahlinya dan dari PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) jangan sampai tiba-tiba mati dan layanan jadi terganggu," lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menjelaskan, selain RFID, pihaknya telah menyiapkan sistem pembayaran non-cash bagi penggunaan BBM bersubsidi.
"Kan nanti kelihatan, jadi tidak ada yang mmbayar PSO dengan uang tunai. Jadi dari kartu prabayarnya akan ketahuan berapa jumlah rupiahnya. Kalau volumenya 48 liter ya voucher-nya 48 liter," pungkas Karen.
(gpr)
Explore More