Plafon utang AS buat Wall Street terkoreksi lagi
A
A
A
Sindonews.com - Saham-saham di Bursa Wall Street pada perdagangan Rabu waktu setempat berakhir terkoreksi dipicu kecemasan plafon utang pemerintah Amerika Serikat (AS) yang akan segera habis.
Investor mencemaskan masalah plafon utang AS, sementara batas waktu penyelesaian utang pada 1 Oktober 2013. Selain itu, juga dipicu ketidakpastian mengenai stimulus meneter.
Di samping sentimen itu, kejatuhan Wall Street juga akibat anjloknya saham Wal Mart (WMT.N) setelah perusahaan menyatakan akan memangkas permintaan ke pamasok mulai kuartal ini dan berikutnya. Saham Wal Mart terkoreksi 1,5 persen ke USD74,65 dan menyeret koreksi terbesar di indeks S&P serta Dow Jones.
"Dalam jangka pendek tampaknya muncul alasan mengapa investor harus menjual saham," kata Chief Technical Strategist Delta Global Asset Management Bruce Zaro seperti dilansir Reuters, Kamis (26/9/2013).
Sementara itu, sentimen lainnya yang mempengaruhi jatuhnya bursa AS adalah data ekonomi berupa pesanan barang manufaktur AS yang hampir tidak tumbuh pada bulan Agustus di tengah penjualan rumah keluarga tunggal baru yang naik pada bulan Agustus, tetapi bertahan mendekati level terendah tahun ini karena suku bunga KPR yang lebih tinggi.
Pada penutupan perdagangan semalam, indeks Dow Jones berakhir melemah 61,33 poin atau 0,40 persen ke 15.273,26; S&P 500 turun 4,65 poin atau 0,27 persen ke 1.692,77 dan Nasdaq terkoreksi 7,16 poin atau 0,19 persen ke 3.761,10.
Investor mencemaskan masalah plafon utang AS, sementara batas waktu penyelesaian utang pada 1 Oktober 2013. Selain itu, juga dipicu ketidakpastian mengenai stimulus meneter.
Di samping sentimen itu, kejatuhan Wall Street juga akibat anjloknya saham Wal Mart (WMT.N) setelah perusahaan menyatakan akan memangkas permintaan ke pamasok mulai kuartal ini dan berikutnya. Saham Wal Mart terkoreksi 1,5 persen ke USD74,65 dan menyeret koreksi terbesar di indeks S&P serta Dow Jones.
"Dalam jangka pendek tampaknya muncul alasan mengapa investor harus menjual saham," kata Chief Technical Strategist Delta Global Asset Management Bruce Zaro seperti dilansir Reuters, Kamis (26/9/2013).
Sementara itu, sentimen lainnya yang mempengaruhi jatuhnya bursa AS adalah data ekonomi berupa pesanan barang manufaktur AS yang hampir tidak tumbuh pada bulan Agustus di tengah penjualan rumah keluarga tunggal baru yang naik pada bulan Agustus, tetapi bertahan mendekati level terendah tahun ini karena suku bunga KPR yang lebih tinggi.
Pada penutupan perdagangan semalam, indeks Dow Jones berakhir melemah 61,33 poin atau 0,40 persen ke 15.273,26; S&P 500 turun 4,65 poin atau 0,27 persen ke 1.692,77 dan Nasdaq terkoreksi 7,16 poin atau 0,19 persen ke 3.761,10.
(rna)