Harga minyak di Asia lebih rendah
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia hari ini melemah, setelah lonjakan tak terduga stok minyak mentah AS dan tanda-tanda hubungan baik Amerika Serikat (AS)-Iran.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun 36 sen menjadi USD102,30 per barel pada perdagangan pagi. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun 24 sen menjadi USD108,08 per barel.
Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan cadangan minyak mentah Amerika melonjak 2,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 20 September 2013. Sedangkan rata-rata analis memperkirakan penurunan 900.000.
"Naiknya persediaan minyak mentah AS tidak diperkirakan sama sekali, dan telah dibasahi harga minyak seiring dengan penghapusan premi risiko seputar Suriah," kata Desmond Chua, analis pasar CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari AFP.
Harga juga di bawah tekanan menyusul tanda-tanda pencairan hubungan AS-Iran, yang dapat menyebabkan pengurangan sanksi Barat terhadap produsen minyak mentah tersebut, yang memungkinkan mengekspor minyak lebih bebas.
Ekonomi Iran telah lumpuh oleh serangkaian sanksi PBB dan AS bertujuan mengakhiri program nuklirnya, yang diklaim Barat digunakan untuk mengembangkan senjata. Namun, Iran membantah pernyataan itu.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Iran Mohammad Javad Zarif mengadakan pembicaraan mengenai program nuklir Teheran, pertemuan tingkat tinggi sejak revolusi Republik Islam 1979.
Dalam wawancara dengan Washington Post, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pihaknya berharap mencapai kesepakatan tentang masalah ini dalam waktu tiga bulan. Dia mengklaim mendapat dukungan penuh dari Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei untuk menyelesaikan kesepakatan.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun 36 sen menjadi USD102,30 per barel pada perdagangan pagi. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun 24 sen menjadi USD108,08 per barel.
Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan cadangan minyak mentah Amerika melonjak 2,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 20 September 2013. Sedangkan rata-rata analis memperkirakan penurunan 900.000.
"Naiknya persediaan minyak mentah AS tidak diperkirakan sama sekali, dan telah dibasahi harga minyak seiring dengan penghapusan premi risiko seputar Suriah," kata Desmond Chua, analis pasar CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari AFP.
Harga juga di bawah tekanan menyusul tanda-tanda pencairan hubungan AS-Iran, yang dapat menyebabkan pengurangan sanksi Barat terhadap produsen minyak mentah tersebut, yang memungkinkan mengekspor minyak lebih bebas.
Ekonomi Iran telah lumpuh oleh serangkaian sanksi PBB dan AS bertujuan mengakhiri program nuklirnya, yang diklaim Barat digunakan untuk mengembangkan senjata. Namun, Iran membantah pernyataan itu.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Iran Mohammad Javad Zarif mengadakan pembicaraan mengenai program nuklir Teheran, pertemuan tingkat tinggi sejak revolusi Republik Islam 1979.
Dalam wawancara dengan Washington Post, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pihaknya berharap mencapai kesepakatan tentang masalah ini dalam waktu tiga bulan. Dia mengklaim mendapat dukungan penuh dari Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei untuk menyelesaikan kesepakatan.
(dmd)