Jawa Timur segera miliki 10 SPBG
A
A
A
Sindonews.com - Provinsi Jawa Timur (Jatim) segera memiliki 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dengan kapasitas 8 Milion Metric Standar Cubic Feet per Day (MMSCFD). Jumlah tersebut, mampu melayani sebanyak tiga ribu unit taksi dan 1.500 unit truk per hari.
PT Citra Nusantara Energi (CNE) menyiapkan investasi sekitar Rp90 miliar untuk membangun 10 stasiun tersebut. Sebanyak empat SBPG di Surabaya dan 1 SPBG di Banyuwangi, Malang, Stubondo, Jember, Probolinggo dan Kertosono.
Direktur Utama PT CNE, Marsaid mengatakan, 10 SPBG ini akan beroprasi pada pertengahan tahun depan. "Penggunaan gas untuk moda transportasi memang sangat kecil. Dua tahun lalu, hanya ada sekitar 600 kendaraan yang bahan bakarnya pakai. Tapi jumlahnya kini mulai berkurang," kata Marsaid di Surabaya, Kamis (26/9/2013).
Dengan adanya pembangunan SPBG ini, jumlah kendaraan bisa terlayani semakin banyak. Saat ini, hanya ada dua SPBG di Margomulyo dan Waru untuk melayani moda transportasi.
Sehingga, populasi kendaraan yang menggunakan BBG semakin bertambah. Saat ini, PT CNE juga melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya penggunaan BBG yang terbilang murah dan efisien.
Bahkan, pihaknya juga memberikan fasilitas untuk converter kit. Teknis pembeliannya adalah memberikan selisih harga atas BBG. Paling tidak 1 tahun atau 2 tahun, converter kit sudah lunas. "Nanti kami juga memikirkan soal converter kit. Selisihnya nanti juga digunakan untuk mengangsur konverter kit," katanya.
Di Jawa Timur, kata dia, produksi gasnya memang berlebih. Namun untuk merealisasikannya saling tunggu. Sebab, infrastrukturnya cukup mahal. "Ibarat telur sama ayam yang saling tunggu. Kalau tidak dimulai sekarang kapan lagi," pungkas dia.
PT Citra Nusantara Energi (CNE) menyiapkan investasi sekitar Rp90 miliar untuk membangun 10 stasiun tersebut. Sebanyak empat SBPG di Surabaya dan 1 SPBG di Banyuwangi, Malang, Stubondo, Jember, Probolinggo dan Kertosono.
Direktur Utama PT CNE, Marsaid mengatakan, 10 SPBG ini akan beroprasi pada pertengahan tahun depan. "Penggunaan gas untuk moda transportasi memang sangat kecil. Dua tahun lalu, hanya ada sekitar 600 kendaraan yang bahan bakarnya pakai. Tapi jumlahnya kini mulai berkurang," kata Marsaid di Surabaya, Kamis (26/9/2013).
Dengan adanya pembangunan SPBG ini, jumlah kendaraan bisa terlayani semakin banyak. Saat ini, hanya ada dua SPBG di Margomulyo dan Waru untuk melayani moda transportasi.
Sehingga, populasi kendaraan yang menggunakan BBG semakin bertambah. Saat ini, PT CNE juga melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya penggunaan BBG yang terbilang murah dan efisien.
Bahkan, pihaknya juga memberikan fasilitas untuk converter kit. Teknis pembeliannya adalah memberikan selisih harga atas BBG. Paling tidak 1 tahun atau 2 tahun, converter kit sudah lunas. "Nanti kami juga memikirkan soal converter kit. Selisihnya nanti juga digunakan untuk mengangsur konverter kit," katanya.
Di Jawa Timur, kata dia, produksi gasnya memang berlebih. Namun untuk merealisasikannya saling tunggu. Sebab, infrastrukturnya cukup mahal. "Ibarat telur sama ayam yang saling tunggu. Kalau tidak dimulai sekarang kapan lagi," pungkas dia.
(izz)