Mandiri Jabar targetkan DPK Rp25 triliun
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Bank Mandiri Regional Jawa Barat, Hadiyono mengatakan, perlambatan ekonomi yang diiringi kebijakan Bank Indonesia menaikkan BI Rate diyakini tidak mengganggu kinerja Bank Mandiri di wilayah Jabar.
Menurutnya, serapan dana murah diharapkan menjadi tulang punggung menggenjot kinerja perseroan hingga akhir tahun.
"Bank Mandiri menguasai pangsa pasar Dana Pihak Ketiga (DPK) 12 persen dari total market jabar dengan komposisi dana murah sekitar 70 persen dan sisanya dana mahal seperti deposito. Ini menjadi peluang bagi kami di tengah tingginya BI Rate," terangnya pada Workshop Wirausaha Mandiri 2013 di Unpad, Bandung, Rabu (26/09/13).
Per Juni 2013, kinerja DPK Bank Mandiri Jabar mencapai Rp21 triliun sampai Rp22 triliun melebihi catatan kinerja di Desember 2012 Rp18 triliun.
Hingga akhir tahun, lanjut dia, Bank Mandiri optimistis mampu menjaga pertumbuhan DPK sekitar 20 persen atau diproyeksikan mencapai Rp25 triliun.
"Dengan kemampuan SDM serta sebaran kantor cabang Bank Mandiri nyaris di semua wilayah di Jabar, dana murah diharapkan mendongkrak kinerja bisnis kami," kata dia.
Kinerja pada sektor kredit, lanjut dia, tetap optimistis terjaga dengan penguasaan market share menjadi 8 persen dari sebelumnya 7 persen. Angka kredit pada semester I/2013 tercatat Rp16 triliun untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta sektor usaha besar lainnya.
Ketika disinggung program Workshop Wirausaha Mandiri 2013, Hadiyono mengaku, program tersebut merupakan upaya nyata Bank Mandiri meningkatkan pengusaha di Indonesia.
Program tersebut telah berlangsung selama lima tahun dengan memberi pembekalan kepada 5.000 mahasiswa. Workshop kali ini, hanya di gelar di Yogyakarta dan Bandung. Di Bandung melibatkan sekitar 500 mahasiswa dari 43 perguruan tinggi di Bandung Raya.
Menurutnya, serapan dana murah diharapkan menjadi tulang punggung menggenjot kinerja perseroan hingga akhir tahun.
"Bank Mandiri menguasai pangsa pasar Dana Pihak Ketiga (DPK) 12 persen dari total market jabar dengan komposisi dana murah sekitar 70 persen dan sisanya dana mahal seperti deposito. Ini menjadi peluang bagi kami di tengah tingginya BI Rate," terangnya pada Workshop Wirausaha Mandiri 2013 di Unpad, Bandung, Rabu (26/09/13).
Per Juni 2013, kinerja DPK Bank Mandiri Jabar mencapai Rp21 triliun sampai Rp22 triliun melebihi catatan kinerja di Desember 2012 Rp18 triliun.
Hingga akhir tahun, lanjut dia, Bank Mandiri optimistis mampu menjaga pertumbuhan DPK sekitar 20 persen atau diproyeksikan mencapai Rp25 triliun.
"Dengan kemampuan SDM serta sebaran kantor cabang Bank Mandiri nyaris di semua wilayah di Jabar, dana murah diharapkan mendongkrak kinerja bisnis kami," kata dia.
Kinerja pada sektor kredit, lanjut dia, tetap optimistis terjaga dengan penguasaan market share menjadi 8 persen dari sebelumnya 7 persen. Angka kredit pada semester I/2013 tercatat Rp16 triliun untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta sektor usaha besar lainnya.
Ketika disinggung program Workshop Wirausaha Mandiri 2013, Hadiyono mengaku, program tersebut merupakan upaya nyata Bank Mandiri meningkatkan pengusaha di Indonesia.
Program tersebut telah berlangsung selama lima tahun dengan memberi pembekalan kepada 5.000 mahasiswa. Workshop kali ini, hanya di gelar di Yogyakarta dan Bandung. Di Bandung melibatkan sekitar 500 mahasiswa dari 43 perguruan tinggi di Bandung Raya.
(izz)