ECB: Pinjaman usaha di Zona Euro merosot tajam
A
A
A
Sindonews.com - Pinjaman bisnis di Zona Euro, yang terperosok dalam utang, dilaporkan menyusut tajam pada Agustus 2013. Hal ini meningkatkan tekanan terhadap Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) untuk bertindak memperbaiki tren.
ECB menunjukkan bahwa pinjaman sektor swasta turun 2,0 persen pada Agustus dalam perbandingan year-on-year (yoy), setelah tertular sebesar 1,9 persen pada Juli.
Menurut analis, tren ini lebih mengkhawatirkan karena berpotensi pemulihan ekonomi yang baru lahir di 17 negara mata uang tunggal euro itu melamah.
Data tersebut membuat gerah ECB, yang baru-baru ini menyarankan mempertimbangkan memompa lebih banyak uang ke dalam sistem melalui operasi refinancing jangka panjang khusus atau LTRO.
Ekonom Berenberg Bank, Christian Schulz menyebutkan pelemahan kredit terus mempengaruhi negara-negara yang paling terkena krisis. "Namun, pertumbuhan membaik di banyak negara, terutama Spanyol, Italia, Yunani dan Portugal. Kalau bukan karena penurunan tajam di Jerman, pertumbuhan kredit secara keseluruhan mungkin telah membaik," ujarnya.
ECB menyiram bank di Zona Euro lebih dari 1,0 triliun euro (USD1,35 triliun) secara tunai pada akhir 2011 dan awal 2012 dalam upaya mencegah potensi bencana krisis pinjaman.
Marie Diron dari Economic Forecast EY berargumen bahwa pinjaman untuk usaha telah jatuh sebagian karena perusahaan berusaha mengurangi utang, serta bank tidak mampu untuk memberi pinjaman.
"Tampaknya beberapa bank setidaknya sedang mempersiapkan untuk review kualitas aset (yang diminta) ECB atas restrukturisasi neraca mereka," kata Diron .
ECB menunjukkan bahwa pinjaman sektor swasta turun 2,0 persen pada Agustus dalam perbandingan year-on-year (yoy), setelah tertular sebesar 1,9 persen pada Juli.
Menurut analis, tren ini lebih mengkhawatirkan karena berpotensi pemulihan ekonomi yang baru lahir di 17 negara mata uang tunggal euro itu melamah.
Data tersebut membuat gerah ECB, yang baru-baru ini menyarankan mempertimbangkan memompa lebih banyak uang ke dalam sistem melalui operasi refinancing jangka panjang khusus atau LTRO.
Ekonom Berenberg Bank, Christian Schulz menyebutkan pelemahan kredit terus mempengaruhi negara-negara yang paling terkena krisis. "Namun, pertumbuhan membaik di banyak negara, terutama Spanyol, Italia, Yunani dan Portugal. Kalau bukan karena penurunan tajam di Jerman, pertumbuhan kredit secara keseluruhan mungkin telah membaik," ujarnya.
ECB menyiram bank di Zona Euro lebih dari 1,0 triliun euro (USD1,35 triliun) secara tunai pada akhir 2011 dan awal 2012 dalam upaya mencegah potensi bencana krisis pinjaman.
Marie Diron dari Economic Forecast EY berargumen bahwa pinjaman untuk usaha telah jatuh sebagian karena perusahaan berusaha mengurangi utang, serta bank tidak mampu untuk memberi pinjaman.
"Tampaknya beberapa bank setidaknya sedang mempersiapkan untuk review kualitas aset (yang diminta) ECB atas restrukturisasi neraca mereka," kata Diron .
(dmd)