Oesman Sapta: Kadin seperti 'mati suri'
A
A
A
Sindonews.com - Pengusaha nasional Oesman Sapta Odang menilai Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia saat ini seperti 'mati suri', tidak mampu memainkan peran signifikan dalam percaturan perekonomian nasional.
Menurut pria yang akrab sapa Oso ini, masa depan Kadin kini dipertaruhkan. Dia menyerahkan aspirasi sepenuhnya kepada pengurus daerah.
"Mereka menginginkan perlindungan dan adanya perkembangan pertumbuhan bagi kadin di daerah-daerah," jelasnya dalam Rapimnas Kadin di Hotel The Stones Kuta, Bali, Sabtu (28/9/2013).
Oso menuturkan, digelarnya Rapimnas sebagai ajang konsolidasi kekuatan pengurus DPD murni inisiatif dari pengurus di bawah. Kadin di daerah dan asosiasi-asosiasi merasa bertanggung jawab terhadap pertumbuhan ekonomi saat ini. Kadin harus berperan sebagai partner pemerintah.
"Terutama di daerah. Nah, di daerah-daerah ini sudah 'mati suri'. Itu sebabnya mereka berkumpul untuk bersama-sama membangkitkan semangat daerah kembali," terang Oso.
Kehadiran mereka di Rapimnas selain memiliki semangat yang sama juga memiliki pijakan hukum, yakni UU No 1 Tahun 1987 tentang Kadin. Menurut Oso, apa yang dilakukan pengurus daerah di Bali ini juga melaksanakan perintah UU dan amanat Munas Kadin, jadi konstitusional.
Ke depan, lanjut Oso, Kadin harus segera merumuskan agenda untuk membangun sistem pemberdayaan dan memberdayakan Kadin di berbagai bidang baik even nasional maupun internasional.
Oso yang dicopot keanggotananya oleh Ketua Umum Suryo Bambang Sulistyo (SBS) ini, mengatakan, Kadin harus memainkan peranan penting dalam konteks pertumbuhan ekonomi yang sangat memberatkan dunia usaha.
"Saat ini perekonomian sangat memberatkan dunian usaha. Peran Kadin sama sekali tidak kelihatan," tegasnya.
Tragisnya, beberapa asosiasi malah mau mengambil alih peran Kadin. "Kan ini celaka. Ini undang-undang, jadi mudah-mudahan dengan kesepakatan teman-teman daerah yang datang, tandanya mereka bertanggung jawab terhadap bangsa ini," imbuhnya.
Disinggung apakah dia siap memimpin Kadin jika dikehendaki pengurus daerah, Oso dengan diplomatis menyerahkan sepenuhnya kepada anggota. "Itu terserah teman-teman di daerah lah mencari siapa, yang pasti bukan saya," tukasnya.
Menurut pria yang akrab sapa Oso ini, masa depan Kadin kini dipertaruhkan. Dia menyerahkan aspirasi sepenuhnya kepada pengurus daerah.
"Mereka menginginkan perlindungan dan adanya perkembangan pertumbuhan bagi kadin di daerah-daerah," jelasnya dalam Rapimnas Kadin di Hotel The Stones Kuta, Bali, Sabtu (28/9/2013).
Oso menuturkan, digelarnya Rapimnas sebagai ajang konsolidasi kekuatan pengurus DPD murni inisiatif dari pengurus di bawah. Kadin di daerah dan asosiasi-asosiasi merasa bertanggung jawab terhadap pertumbuhan ekonomi saat ini. Kadin harus berperan sebagai partner pemerintah.
"Terutama di daerah. Nah, di daerah-daerah ini sudah 'mati suri'. Itu sebabnya mereka berkumpul untuk bersama-sama membangkitkan semangat daerah kembali," terang Oso.
Kehadiran mereka di Rapimnas selain memiliki semangat yang sama juga memiliki pijakan hukum, yakni UU No 1 Tahun 1987 tentang Kadin. Menurut Oso, apa yang dilakukan pengurus daerah di Bali ini juga melaksanakan perintah UU dan amanat Munas Kadin, jadi konstitusional.
Ke depan, lanjut Oso, Kadin harus segera merumuskan agenda untuk membangun sistem pemberdayaan dan memberdayakan Kadin di berbagai bidang baik even nasional maupun internasional.
Oso yang dicopot keanggotananya oleh Ketua Umum Suryo Bambang Sulistyo (SBS) ini, mengatakan, Kadin harus memainkan peranan penting dalam konteks pertumbuhan ekonomi yang sangat memberatkan dunia usaha.
"Saat ini perekonomian sangat memberatkan dunian usaha. Peran Kadin sama sekali tidak kelihatan," tegasnya.
Tragisnya, beberapa asosiasi malah mau mengambil alih peran Kadin. "Kan ini celaka. Ini undang-undang, jadi mudah-mudahan dengan kesepakatan teman-teman daerah yang datang, tandanya mereka bertanggung jawab terhadap bangsa ini," imbuhnya.
Disinggung apakah dia siap memimpin Kadin jika dikehendaki pengurus daerah, Oso dengan diplomatis menyerahkan sepenuhnya kepada anggota. "Itu terserah teman-teman di daerah lah mencari siapa, yang pasti bukan saya," tukasnya.
(dmd)