Rupiah pagi ini dibuka terdepresiasi
A
A
A
Sindonews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada pagi ini berdasarkan data Bloomberg dibuka terdepresiasi di tengah keberhasilan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) balik arah ke teritori hijau.
Posisi nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pagi ini dibuka di level Rp11.453/USD. Posisi itu terdepresiasi jika dibanding penutupan sore kemarin yang berada di level Rp11.406/USD.
Sedangkan data yahoofinance mencatat, mata uang domestik hari ini di level Rp11.575/USD. Posisi tersebut terapresiasi dibanding awal pekan ini yang berada di Rp11.605/USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas juga mencatat bahwa rupiah pagi ini di level Rp11.573/USD atau menguat dibanding penutupan sore kemarin di level Rp11.608/USD.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, laju rupiah hari ini tertekan oleh sentimen dari potensi terjadinya penutupan (shutdown) ekonomi Amerika Serikat (AS).
Selain itu, sentimen dari dalam negeri, yakni pengumuman inflasi dan trande balance diperkirakan juga akan membuat rupiah semakin sulit untuk menguat.
"Rupiah akan bergerak pada rentang Rp11.532-11.641/USD menurut kurs tengah BI," prediksi dia, Selasa (1/10/2013).
Adapun, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari kemarin berada di level Rp11.613/USD atau melemah 81 poin dibanding posisi akhir pekan lalu di level Rp11.532/USD.
Posisi nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pagi ini dibuka di level Rp11.453/USD. Posisi itu terdepresiasi jika dibanding penutupan sore kemarin yang berada di level Rp11.406/USD.
Sedangkan data yahoofinance mencatat, mata uang domestik hari ini di level Rp11.575/USD. Posisi tersebut terapresiasi dibanding awal pekan ini yang berada di Rp11.605/USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas juga mencatat bahwa rupiah pagi ini di level Rp11.573/USD atau menguat dibanding penutupan sore kemarin di level Rp11.608/USD.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, laju rupiah hari ini tertekan oleh sentimen dari potensi terjadinya penutupan (shutdown) ekonomi Amerika Serikat (AS).
Selain itu, sentimen dari dalam negeri, yakni pengumuman inflasi dan trande balance diperkirakan juga akan membuat rupiah semakin sulit untuk menguat.
"Rupiah akan bergerak pada rentang Rp11.532-11.641/USD menurut kurs tengah BI," prediksi dia, Selasa (1/10/2013).
Adapun, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari kemarin berada di level Rp11.613/USD atau melemah 81 poin dibanding posisi akhir pekan lalu di level Rp11.532/USD.
(rna)