Rupiah sore ini berhasil terapresiasi
A
A
A
Sindonews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sore ini berhasil terapresiasi seiring dengan positifnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang didorong pengumuman deflasi September dan neraca perdagangan Indonesia pada Agustus yang mengalami surplus.
Posisi nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg sore ini berada di level Rp11.360/USD. Posisi ini lebih baik 44 poin dibanding penutupan sore kemarin yang berada di level Rp11.406/USD. Sementara sepanjang hari ini, posisi rupiah terkuat berada di level Rp11.239/USD dan terlemah di Rp11.618/USD.
Adapun, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini berada di level Rp11.593/USD, menguat 20 poin dibanding Senin (30/9/2013) di level Rp11.613/USD.
Sedangkan data yahoofinance mencatat, mata uang domestik hari ini di level Rp11.575/USD dengan kisaran Rp11.505-11.530/USD. Posisi tersebut terapresiasi 30 poin dibanding awal pekan yang berada di Rp11.605/USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas juga mencatat bahwa rupiah sore ini melemah tipis menjadi Rp11.578/USD dibanding pagi tadi di level Rp11.573/USD. Namun, posisi ini menguat 30 poin dibanding penutupan sore kemarin di level Rp11.608/USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, laju rupiah hari ini didukung menguatnya IHSG. Selain itu, juga didorong deflasi bulan September, yang merupakan kali pertamanya sejak September 2001 serta neraca perdagangan Agustus yang berhasil surplus meski tipis.
Badan Pusat Statistik (BPS) siang tadi mengumumkan bahwa Indoensia September 2013 mengalami deflasi sebesar 0,35 persen. Selain itu, neraca perdagangan pada Agustus juga mengalami surplus USD0,13 miliar setelah pada bulan sebelumnya mengalami defisit terbesar sepanjang sejarah yang mencapai USD2,31 miliar.
"Di samping itu, pemerintah melalui DJPU (Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang) kembali mengadakan lelang sukuk dengan target Rp1 triliun hari ini, yang berdampak positif bagi rupiah," ujarnya, Selasa (1/10/2013).
Posisi nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg sore ini berada di level Rp11.360/USD. Posisi ini lebih baik 44 poin dibanding penutupan sore kemarin yang berada di level Rp11.406/USD. Sementara sepanjang hari ini, posisi rupiah terkuat berada di level Rp11.239/USD dan terlemah di Rp11.618/USD.
Adapun, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini berada di level Rp11.593/USD, menguat 20 poin dibanding Senin (30/9/2013) di level Rp11.613/USD.
Sedangkan data yahoofinance mencatat, mata uang domestik hari ini di level Rp11.575/USD dengan kisaran Rp11.505-11.530/USD. Posisi tersebut terapresiasi 30 poin dibanding awal pekan yang berada di Rp11.605/USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas juga mencatat bahwa rupiah sore ini melemah tipis menjadi Rp11.578/USD dibanding pagi tadi di level Rp11.573/USD. Namun, posisi ini menguat 30 poin dibanding penutupan sore kemarin di level Rp11.608/USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, laju rupiah hari ini didukung menguatnya IHSG. Selain itu, juga didorong deflasi bulan September, yang merupakan kali pertamanya sejak September 2001 serta neraca perdagangan Agustus yang berhasil surplus meski tipis.
Badan Pusat Statistik (BPS) siang tadi mengumumkan bahwa Indoensia September 2013 mengalami deflasi sebesar 0,35 persen. Selain itu, neraca perdagangan pada Agustus juga mengalami surplus USD0,13 miliar setelah pada bulan sebelumnya mengalami defisit terbesar sepanjang sejarah yang mencapai USD2,31 miliar.
"Di samping itu, pemerintah melalui DJPU (Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang) kembali mengadakan lelang sukuk dengan target Rp1 triliun hari ini, yang berdampak positif bagi rupiah," ujarnya, Selasa (1/10/2013).
(rna)