Gandeng Pelni, Kimia Farma targetkan miliki 500 gerai
A
A
A
Sindonews.com - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menargetkan akan memiliki 500 gerai apotik hingga akhir tahun. Dalam rangka pengembangan, perseroan menggandeng PT Pelni (Persero) untuk mengembangkan bisnis industri farmasi.
Perseroan nantinya akan menyediakan apotik yang dimilikinya, sedangkan 90 persen produk obat-obatan akan dipasok pihak ketiga. Direktur Utama KAEF, Rusdi Rosman mengatakan saat ini telah memiliki 468 gerai dan akan mengejar sisanya dalam tiga bulan kedepan.
Ada empat bentuk Ker jama bersama Pelni. Pertama, pelayanan kefarmasian apotek Kimia Farma di Rumah Sakit (RS) Pelni. Kedua, pelayanan kesehatan karyawan Kimia Farma di RS Pelni. Ketiga, pemanfaatan aset bangunan milik Pelni.
Keempat, jasa pengiriman barang Kimia Farma oleh kapal yang dimilik Pelni. "Mekanismenya sharing profit dengan porsi terbesar di Pelni. Ditargetkan bisa mulai secepatnya karena masih dalam proses persiapan. Kerja sama ini lebih memacu produksi pihak ketiga sebagai pemasok obatnya," ujar Rusdi saat dihubungi di Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Dia mengatakan, apotik perseroan akan melayani untuk pengobatan rawat inap dan jalan. Tidak ada investasi khusus yang disiapkan karena perseroan hanya akan melakukan renovasi apotik.
Menurutnya, kerja sama ini merupakan bagian dari sinergi BUMN agar bisa menjalin kerja sama yang saling menguntungkan. "Apotik Kimia Farma nantinya akan didirikan di RS Pelni yang tentunya membantu pelayanan kefarmasian dan pengelolaan obat-obatan," katanya.
Dengan rumah sakit yang dimilikinya, Pelni akan memberikan layanan kesehatan untuk seluruh karyawan Kimia Farma, khususnya di Jakarta.
Kerja sama ini juga meliputi pemanfaatan aset atau bangunan Pelni yang dapat dipergunakan untuk mendirikan outlet-outlet Kimia Farma. Sehingga pelayanan obat-obatan dapat menjangkau ke seluruh penjuru Tanah Air, khususnya pelayanan apotek Kimia Farma.
Perseroan nantinya akan menyediakan apotik yang dimilikinya, sedangkan 90 persen produk obat-obatan akan dipasok pihak ketiga. Direktur Utama KAEF, Rusdi Rosman mengatakan saat ini telah memiliki 468 gerai dan akan mengejar sisanya dalam tiga bulan kedepan.
Ada empat bentuk Ker jama bersama Pelni. Pertama, pelayanan kefarmasian apotek Kimia Farma di Rumah Sakit (RS) Pelni. Kedua, pelayanan kesehatan karyawan Kimia Farma di RS Pelni. Ketiga, pemanfaatan aset bangunan milik Pelni.
Keempat, jasa pengiriman barang Kimia Farma oleh kapal yang dimilik Pelni. "Mekanismenya sharing profit dengan porsi terbesar di Pelni. Ditargetkan bisa mulai secepatnya karena masih dalam proses persiapan. Kerja sama ini lebih memacu produksi pihak ketiga sebagai pemasok obatnya," ujar Rusdi saat dihubungi di Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Dia mengatakan, apotik perseroan akan melayani untuk pengobatan rawat inap dan jalan. Tidak ada investasi khusus yang disiapkan karena perseroan hanya akan melakukan renovasi apotik.
Menurutnya, kerja sama ini merupakan bagian dari sinergi BUMN agar bisa menjalin kerja sama yang saling menguntungkan. "Apotik Kimia Farma nantinya akan didirikan di RS Pelni yang tentunya membantu pelayanan kefarmasian dan pengelolaan obat-obatan," katanya.
Dengan rumah sakit yang dimilikinya, Pelni akan memberikan layanan kesehatan untuk seluruh karyawan Kimia Farma, khususnya di Jakarta.
Kerja sama ini juga meliputi pemanfaatan aset atau bangunan Pelni yang dapat dipergunakan untuk mendirikan outlet-outlet Kimia Farma. Sehingga pelayanan obat-obatan dapat menjangkau ke seluruh penjuru Tanah Air, khususnya pelayanan apotek Kimia Farma.
(izz)