Harga minyak dunia anjlok akibat shutdown AS
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak global semakin terperosok karena shutdown parsial yang dialami pemerintah AS, setelah anggota parlemen gagal mencapai kesepakatan anggaran baru.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun 36 sen menjadi USD108,01 per barel dalam transaksi di London. Sementara kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk November kehilangan 17 sen menjadi USD102,16 per barel.
Minyak mentah berjangka telah jatuh dalam beberapa hari terakhir di tengah kekhawatiran shutdown pemerintah AS, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.
"Harga minyak mentah berada di bawah tekanan baru pada Selasa akibat shutdown pemerintah AS yang mengangkat kekhawatiran akan terjadi perlambatan permintaan minyak," kata Myrto Sokou, analis senior broker Sucden, London, seperti dilansir dari AFP, Selasa (1/10/2013).
Pemerintah AS menutup pertemuan pada tengah malam (04.00 GMT) waktu Washington, setelah Partai Republik dan Demokrat gagal mencapai kesepakatan anggaran. Hal ini memerintahkan badan-badan federal untuk memulai prosedur mematikan program. Di mana proses ini dapat menyebabkan lebih dari 800.000 pekerja federal yang cuti tidak mendapat bayaran.
Presiden Barack Obama telah memperingatkan situasi ini bisa memukul pemulihan yang baru lahir, dan menuduh Partai Republik melakukan tuntutan politik hukum yang ektrem atas program kesehatan yang dipaksa ditunda selama satu tahun.
Kedua belah pihak kemungkinan tidak akan mencapai kesepakatan dalam meningkatkan batas pinjaman AS pada pertengahan Oktober, di saat pemerintah kehabisan uang tunai. Hal ini akan menyebabkan AS tidak dapat membayar utang yang pada gilirannya terjadi default.
"Barack Obama menolak tunduk terhadap tekanan Republik untuk menunda reformasi perawatan kesehatan, yang mengakibatkan penutupan sebagian aktivitas pemerintah," ujar analis perusahaan perdagangan GFT, Fawad Razaqzada.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun 36 sen menjadi USD108,01 per barel dalam transaksi di London. Sementara kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk November kehilangan 17 sen menjadi USD102,16 per barel.
Minyak mentah berjangka telah jatuh dalam beberapa hari terakhir di tengah kekhawatiran shutdown pemerintah AS, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.
"Harga minyak mentah berada di bawah tekanan baru pada Selasa akibat shutdown pemerintah AS yang mengangkat kekhawatiran akan terjadi perlambatan permintaan minyak," kata Myrto Sokou, analis senior broker Sucden, London, seperti dilansir dari AFP, Selasa (1/10/2013).
Pemerintah AS menutup pertemuan pada tengah malam (04.00 GMT) waktu Washington, setelah Partai Republik dan Demokrat gagal mencapai kesepakatan anggaran. Hal ini memerintahkan badan-badan federal untuk memulai prosedur mematikan program. Di mana proses ini dapat menyebabkan lebih dari 800.000 pekerja federal yang cuti tidak mendapat bayaran.
Presiden Barack Obama telah memperingatkan situasi ini bisa memukul pemulihan yang baru lahir, dan menuduh Partai Republik melakukan tuntutan politik hukum yang ektrem atas program kesehatan yang dipaksa ditunda selama satu tahun.
Kedua belah pihak kemungkinan tidak akan mencapai kesepakatan dalam meningkatkan batas pinjaman AS pada pertengahan Oktober, di saat pemerintah kehabisan uang tunai. Hal ini akan menyebabkan AS tidak dapat membayar utang yang pada gilirannya terjadi default.
"Barack Obama menolak tunduk terhadap tekanan Republik untuk menunda reformasi perawatan kesehatan, yang mengakibatkan penutupan sebagian aktivitas pemerintah," ujar analis perusahaan perdagangan GFT, Fawad Razaqzada.
(dmd)