Resmikan pabrik, Si Doel siap jadi marketing
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Gubernur Banten, Rano Karno hari ini meresmikan pengoperasian pabrik PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri kemasan atau packaging. Pabrik baru ini berlokasi di Jalan Industri Raya II/5 Kelurahan Pasir Jaya, Jatiuwung-Tangerang.
"Industri kemasan percetakan offset dan karton gelombang ini menjadi kebanggan masyarakat Banten," kata Rano, Rabu (2/10/2013).
Apalagi, lanjutnya, perusahaan ini telah mampu menopang pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten khususnya di Kota Tangerang.
"Kemajuan di sektor industri dan perdagangan dapat dilihat dari pertumbuhan investasi dan meningkatnya nilai ekspor serta sektor industri dan perdagangan sebagai penggerak ekonomi daerah memiliki potensi produk unggulan yang sangat potensial untuk dipasarkan di pasar lokal maupun pasar internasional," terangnya.
Pemeran tokoh sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" ini yakin perusahaan yang ia resmikan ini akan menjadi prioritas utama bagi masyarakat setempat untuk ikut bekerja. "Saya berjanji untuk menjadi tim marketing untuk pasar internasional, karena dengan besarnya perusahaan ini akan menyerap tenaga kerja yang banyak," tambahnya.
Sedangkan Presiden Direktur PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo, Andreas Cahyadi Karwandi mengatakan, pembangunan pabrik baru ini dilakukan lebih dari setahun lamanya. "Pembangunan pabrik ini memakan biaya antara Rp150 miliar hingga Rp200 miliar," kata Andreas.
Saat ini, lanjutnya, perusahaan ini sudah mempunyai tujuh mesin cetak dan tahun depan akan menjadi 11 mesin cetak. "Ya untuk mesin offset-nya ya. Ada offset dan corrugated. Yang corrugated yang plant 3, itu juga ada penambahan mesin baru. Bulan depan sudah jalan dan kapasitasnya sudah dua kali lipat," paparnya.
Andreas mengungkapkan, potensi industri kemasan di Indonesia sangat bagus. Apalagi banyak sektor UMKM yang membutuhkan kemasan untuk produknya.
"Seperti pak Wagub ngomong sebenarnya banyak sekali UMKM yang sebenarnya barangnya enak dan bagus tapi karena kurang promosi dalam arti kata branding-nya kurang packaging-nya tidak menarik sehingga tidak bisa terjual. Kalau kita lihat di luar negeri kemasannya bagus-bagus isinya belum tentu enak," terangnya.
Dengan adanya pabrik baru, Andreas menargetkan omzet akan bertambah. "Tahun ini kita menargetkan hampir Rp500 miliar. Tahun depan sekitar Rp700 miliar. Tahun lalu lebih dari Rp200 miliar," pungkasnya.
"Industri kemasan percetakan offset dan karton gelombang ini menjadi kebanggan masyarakat Banten," kata Rano, Rabu (2/10/2013).
Apalagi, lanjutnya, perusahaan ini telah mampu menopang pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten khususnya di Kota Tangerang.
"Kemajuan di sektor industri dan perdagangan dapat dilihat dari pertumbuhan investasi dan meningkatnya nilai ekspor serta sektor industri dan perdagangan sebagai penggerak ekonomi daerah memiliki potensi produk unggulan yang sangat potensial untuk dipasarkan di pasar lokal maupun pasar internasional," terangnya.
Pemeran tokoh sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" ini yakin perusahaan yang ia resmikan ini akan menjadi prioritas utama bagi masyarakat setempat untuk ikut bekerja. "Saya berjanji untuk menjadi tim marketing untuk pasar internasional, karena dengan besarnya perusahaan ini akan menyerap tenaga kerja yang banyak," tambahnya.
Sedangkan Presiden Direktur PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo, Andreas Cahyadi Karwandi mengatakan, pembangunan pabrik baru ini dilakukan lebih dari setahun lamanya. "Pembangunan pabrik ini memakan biaya antara Rp150 miliar hingga Rp200 miliar," kata Andreas.
Saat ini, lanjutnya, perusahaan ini sudah mempunyai tujuh mesin cetak dan tahun depan akan menjadi 11 mesin cetak. "Ya untuk mesin offset-nya ya. Ada offset dan corrugated. Yang corrugated yang plant 3, itu juga ada penambahan mesin baru. Bulan depan sudah jalan dan kapasitasnya sudah dua kali lipat," paparnya.
Andreas mengungkapkan, potensi industri kemasan di Indonesia sangat bagus. Apalagi banyak sektor UMKM yang membutuhkan kemasan untuk produknya.
"Seperti pak Wagub ngomong sebenarnya banyak sekali UMKM yang sebenarnya barangnya enak dan bagus tapi karena kurang promosi dalam arti kata branding-nya kurang packaging-nya tidak menarik sehingga tidak bisa terjual. Kalau kita lihat di luar negeri kemasannya bagus-bagus isinya belum tentu enak," terangnya.
Dengan adanya pabrik baru, Andreas menargetkan omzet akan bertambah. "Tahun ini kita menargetkan hampir Rp500 miliar. Tahun depan sekitar Rp700 miliar. Tahun lalu lebih dari Rp200 miliar," pungkasnya.
(gpr)