Pekan depan, Pertamina EP mulai produksi gas Gundih
A
A
A
Sindonews.com - Pertamina EP memperkirakan produksi gas lapangan Gundih di Blora Jawa Tengah akan dimulai pada pekan depan atau minggu kedua dan ketiga Oktober 2013. Target produksi gas di lapangan tersebut mencapai 50 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari total kapasitas central prosessing plat (CPP) area Gundih PPGF yang mampu memproduksi sebesar 70 mmscfd.
"Proses pengaliran gas dijadwalkan mulai Oktober ini. Saat ini sedang commisioning dan memfinalisasi kesiapan intalasi dan ruang pengendalian proyek," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Terkait itu, Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan, gas Gundih akan masuk ke pembangkit PLN bertahap mulai 20 mmscfd. Kemudian mulai November-Desember masuk penuh sebesar 50 mmscfd.
Perlu diketahui, fasilitas pusat pemrosesan gas Gundih dengan total kapasitas 70 mmscfd tersebut dibangun PT Inti Karya Persada Teknik dan PT Adhi Karya Tbk dengan nilai kontrak USD120 juta.
Gas yang berasalah dari struktur Kedung Tuban, Randu Blatung dan Kedung Lusi akan disalurkan PT Sumber Petrindo Perkasa sesuai dengan kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) No 885/EP0000/2006-40 tanggal 21 Desember 2006.
Dari 50 mmscfd gas dipakai sebagai beban dasar sebesar 30 mmscfd dan 20 mmscfd dikompresi (CNG) dipakai saat beban puncak. Dengan makanisme seperti itu, gas bisa membangkitkan listrik saat beban puncak sebesar 470 megawatt (MW).
"Proses pengaliran gas dijadwalkan mulai Oktober ini. Saat ini sedang commisioning dan memfinalisasi kesiapan intalasi dan ruang pengendalian proyek," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Terkait itu, Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan, gas Gundih akan masuk ke pembangkit PLN bertahap mulai 20 mmscfd. Kemudian mulai November-Desember masuk penuh sebesar 50 mmscfd.
Perlu diketahui, fasilitas pusat pemrosesan gas Gundih dengan total kapasitas 70 mmscfd tersebut dibangun PT Inti Karya Persada Teknik dan PT Adhi Karya Tbk dengan nilai kontrak USD120 juta.
Gas yang berasalah dari struktur Kedung Tuban, Randu Blatung dan Kedung Lusi akan disalurkan PT Sumber Petrindo Perkasa sesuai dengan kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) No 885/EP0000/2006-40 tanggal 21 Desember 2006.
Dari 50 mmscfd gas dipakai sebagai beban dasar sebesar 30 mmscfd dan 20 mmscfd dikompresi (CNG) dipakai saat beban puncak. Dengan makanisme seperti itu, gas bisa membangkitkan listrik saat beban puncak sebesar 470 megawatt (MW).
(rna)