Solo aman dari serbuan jahe impor

Kamis, 10 Oktober 2013 - 16:07 WIB
Solo aman dari serbuan jahe impor
Solo aman dari serbuan jahe impor
A A A
Sindonews.com - Jahe impor asal China dan Thailand yang masuk dan membanjiri pasar lokal dalam negeri, ternyata tidak di temukan di Solo, Jawa Tengah.

Bumbu dapur yang juga kerap dijadikan obat tradisional ini masih mendominasi penjualan di pasar lokal Solo. Di salah satu pasar tradisional terbesar di kota Solo, yakni Pasar Legi tidak ditemukan jahe impor asal Thailand, China, dan India yang juga merupakan produsen jahe besar di dunia.

Menurut Nardi, salah satu penjual bumbu tradisional di daerah tersebt mengatakan, tidak ada jahe impor di pasar tersebut. Namun, jahe ada semua berasal dari sekitar Solo.

"Jahe ini hasil dari petani lokal. Seperti Pacitan, Wonogiri, Klaten dan Karanganyar, tidak ada yang impor," jelasnya di Solo, Kamis (10/10/2013).

Dia menuturkan, yang jadi primadona adalah jahe emprit, di mana harga perkilonya Rp6.000. Selain untuk bumbu dapur juga untuk jamu. Meski bentuknya kecil, tapi jahe emprit banyak disukai pembeli di banding jenis yang lain, seperti jahe gajah dan jahe merah.

Hal tersebut, kata Nardi, dikarenakan jahe emprit rasanya lebih pedas dan wangi serta lebih kering ketimbang jahe lain. "Belinya karungan. Satu karung berisi 50 kg jahe segar. Harganya Rp6.000 per kilo. Rasa jahe lokal sangat dominan yaitu pedas dan wangi," jelasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4901 seconds (0.1#10.140)