Investasi Korsel diharapkan tingkatkan lapangan kerja

Sindonews.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar berharap investasi perusahaan Korea Selatan (Korsel) ke depannya dapat meningkatkan nilai tambah dan lapangan kerja.

Hal tersebut merupakan bagian dari Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Korsel yang sedang dikaji oleh kedua belah pihak.

"Kami fokusnya kesitu daripada hanya nilai (investasi) saja. Lagi-lagi kualitas pemantauan, mekanisme pengawasan, dan kualitas investasi," ujar Mahendra di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (11/10/2013).

Hal-hal yang dipelajari dalam investasi Korea Selatan ini antara lain perjanjian perdagangan, investasi, dan lalu lintas tenaga kerja di antara kedua negara.

"Ini menyempurnakan dari pengalaman dengan mekanisme pemantauan lebih tajam dan lebih konsisten dalam realisasi komitmen investasi itu," lanjutnya.

Mahendra sendiri mengakui walaupun saat ini investasi Korsel masih berada pada posisi keempat namun secara size secara riil Korsel bersama Jepang dan Amerika Serikat adalah investor asing terbesar di Indonesia.

"Sebenarnya pertama Singapura, tapi mereka banyak sebagai asal modal yang aslinya bukan dari Singapura sendiri. Jadi Jepang yang terbesar, Korsel dan AS saling bergantian kedua dan ketiga," pungkasnya.