Martina Berto serap 63% dana IPO
A
A
A
Sindonews.com - PT Martina Berto Tbk (MBTO) hingga akhir September 2013 telah menyerap dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp158,25 miliar atau sekitar 63,3 persen dari total dana hasil IPO.
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi BUrsa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/10/2013) dijelaskan bahwa total hasil bersih IPO perseroan pada 30 Desember 2010 senilai Rp250 miliar. Pada saat itu, perseroan melepas 355 juta lembar saham ke publik dengan harga Rp740/lembar.
Sementara itu, hingga akhir kuartal III tahun ini, dana yang sudah digunakan perseroan sebesar Rp158,25 miliar. Dana tersebut sudah direalisasikan untuk pembangunan pabrik baru di Cikarang dan pembelian mesin-mesin maupun peralatan produksi serta utilitas sebesar Rp43,25 miliar. Selain itu, untuk pembayaran utang kepada Bank CIMB Niaga senilai Rp54 miliar.
Dana yang sudah terpakai itu juga digunakan untuk modal kerja persreoan, renovasi gudang dan bangunan, pengembangan infrastruktur teknologi informasi, research and development product serta pengembangan Martha Tilaar Shop (MTS) sebesar Rp61 miliar.
Sementara dana hasil IPO berdasarkan prospektus perseroan digunakan untuk pembangunan pabrik baru di Cikarang dan pembelian mesin-mesin maupun peralatan produksi serta utilitas sebesar Rp135 miliar; pembayaran utang kepada Bank CIMB Niaga Rp54 miliar.
Sedangkan sisanya Rp61 miliar untuk modal kerja perseroan, renovasi gudang dan bangunan, pengembangan infrastruktur teknologi informasi, research and development product serta pengembangan MTS. Dengan demikian, sisa dana IPO yang belum terserap untuk penyelesaian pembangunan pabrik di Cikarang dan pembelian mesin-mesin maupun peralatan produksi serta utilitas.
Sisa dana IPO senilai Rp91,75 miliar ditempatkan perseroan dalam bentuk deposito di sejumlah bank, seperti BII, Bank Danamon, BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Artha Graha, Bank Panin, Bank Mayapada, Bank Pundi, BTN. Selain itu, juga ditempatkan dalam bentuk Reksa Dana CIMB Danamas Stabil dan PNM Pembiayaan Mikro BUMN 2012 seri II.
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi BUrsa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/10/2013) dijelaskan bahwa total hasil bersih IPO perseroan pada 30 Desember 2010 senilai Rp250 miliar. Pada saat itu, perseroan melepas 355 juta lembar saham ke publik dengan harga Rp740/lembar.
Sementara itu, hingga akhir kuartal III tahun ini, dana yang sudah digunakan perseroan sebesar Rp158,25 miliar. Dana tersebut sudah direalisasikan untuk pembangunan pabrik baru di Cikarang dan pembelian mesin-mesin maupun peralatan produksi serta utilitas sebesar Rp43,25 miliar. Selain itu, untuk pembayaran utang kepada Bank CIMB Niaga senilai Rp54 miliar.
Dana yang sudah terpakai itu juga digunakan untuk modal kerja persreoan, renovasi gudang dan bangunan, pengembangan infrastruktur teknologi informasi, research and development product serta pengembangan Martha Tilaar Shop (MTS) sebesar Rp61 miliar.
Sementara dana hasil IPO berdasarkan prospektus perseroan digunakan untuk pembangunan pabrik baru di Cikarang dan pembelian mesin-mesin maupun peralatan produksi serta utilitas sebesar Rp135 miliar; pembayaran utang kepada Bank CIMB Niaga Rp54 miliar.
Sedangkan sisanya Rp61 miliar untuk modal kerja perseroan, renovasi gudang dan bangunan, pengembangan infrastruktur teknologi informasi, research and development product serta pengembangan MTS. Dengan demikian, sisa dana IPO yang belum terserap untuk penyelesaian pembangunan pabrik di Cikarang dan pembelian mesin-mesin maupun peralatan produksi serta utilitas.
Sisa dana IPO senilai Rp91,75 miliar ditempatkan perseroan dalam bentuk deposito di sejumlah bank, seperti BII, Bank Danamon, BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Artha Graha, Bank Panin, Bank Mayapada, Bank Pundi, BTN. Selain itu, juga ditempatkan dalam bentuk Reksa Dana CIMB Danamas Stabil dan PNM Pembiayaan Mikro BUMN 2012 seri II.
(rna)