Jelang Idul Adha, penjualan pisau naik 100%
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, penjualan pisau dan golok di pasar Tradisional Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng) meningkat.
Banyaknya warga yang membeli pisau untuk menyembelih dan memotong daging hewan kurban membuat omzet pedagang pisau dan besi olahan meningkat hingga 50 sampai 100 persen di banding hari-hari biasa.
Misalnya yang dialami kios pisau dan golok milik Yogi Waluyo di Pasar Kota Banjarnegara, Jateng ini, satu hari menjelang hari raya kurban cukup ramai di kunjungi pembeli.
Kebanyakan warga yang datang membeli golok untuk menyembelih dan memotong daging hewan kurban. Pisau yang di jajakan di kios besi olahan milik Yogi ini bermacam-macam. "Harganya kalau piasu kecil mulai Rp10 ribu hingga golok besar yang harganya mencapai Rp70 ribu," kata dia, Senin (14/10/2013).
Menurut Yogi, peningkatan pembeli ini terjadi sejak tiga hari menjelang Hari Raya Idul Adha. Jika di hari biasa hanya mampu menjual 5 buah golok, saat ini mampu menjual antara 10 hingga 20 golok dalam sehari.
Untuk mengantisipasi kekurangan barang jelang hari raya kurban, dia telah memesan stok lebih kepada sejumlah pande besi. Khusus menjelang hari raya kurban, Yogi menambahkan hingga 100 golok dengan berbagai ukuran.
Berkah penjualan golok ini di rasakan yogi setiap tahun sekali menjelang hari raya kurban. Namun untuk tahun ini, dia yogi mengaku ada penurunan di banding dengan tahun tahun sebelumnya.
Banyaknya warga yang membeli pisau untuk menyembelih dan memotong daging hewan kurban membuat omzet pedagang pisau dan besi olahan meningkat hingga 50 sampai 100 persen di banding hari-hari biasa.
Misalnya yang dialami kios pisau dan golok milik Yogi Waluyo di Pasar Kota Banjarnegara, Jateng ini, satu hari menjelang hari raya kurban cukup ramai di kunjungi pembeli.
Kebanyakan warga yang datang membeli golok untuk menyembelih dan memotong daging hewan kurban. Pisau yang di jajakan di kios besi olahan milik Yogi ini bermacam-macam. "Harganya kalau piasu kecil mulai Rp10 ribu hingga golok besar yang harganya mencapai Rp70 ribu," kata dia, Senin (14/10/2013).
Menurut Yogi, peningkatan pembeli ini terjadi sejak tiga hari menjelang Hari Raya Idul Adha. Jika di hari biasa hanya mampu menjual 5 buah golok, saat ini mampu menjual antara 10 hingga 20 golok dalam sehari.
Untuk mengantisipasi kekurangan barang jelang hari raya kurban, dia telah memesan stok lebih kepada sejumlah pande besi. Khusus menjelang hari raya kurban, Yogi menambahkan hingga 100 golok dengan berbagai ukuran.
Berkah penjualan golok ini di rasakan yogi setiap tahun sekali menjelang hari raya kurban. Namun untuk tahun ini, dia yogi mengaku ada penurunan di banding dengan tahun tahun sebelumnya.
(izz)