Wakil Presiden GM: Jangan lagi bikin mobil jelek
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Presiden Eksekutif General Motors (GM), Mary Barra mengimbau karyawannya untuk meningkatkan kualitas produksi.
Dalam acara Fortune's Most Powerful Women Summit pada Rabu (16/10/2013), Mary Bara mengaku ingin membentuk budaya baru di General Motors. "Hal yang paling simple yang saya katakan ke mereka adalah jangan lagi buat mobil jelek, dan itu harus mereka ingat," ujar Mary Bara.
Dia mengatakan, sebelumnya karyawan General Motors seperti memiliki beban dalam bekerja. Terlebih lagi General Motors juga lupa untuk memberikan kepada mereka resep-resep untuk mencapai kesuksesan.
"Sekarang tidak ada lagi alasan. Hasil yang kita inginkan, sudah bisa kita lihat arah jalannya buat perkembangan General Motors," tegasnya yang masuk dalam daftar 50 Powerful Women versi majalah Fortune.
Di kesempatan yang sama, Barra mengakui saat ini memiliki tugas yang sangat besar di industri automotif global. "Kita diharuskan menekan biaya pengembangan namun di saat yang bersamaan tetap bisa membuat mobil-mobil yang mengesankan," katanya menjawab pertanyaan yang diberikan Becky Quick, di acara Most Powerful Women Summit.
Saat ini, Mary Barra memang tengah menjadi sorotan. Dia merupakan kandidat yang kuat untuk menjadi orang pertama di General Motors. Prestasi Mary Barra di General Motors memang mengagumkan. Sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden Eksekutif, dia adalah Wakil Presiden Pengembangan SDM Global General Motors.
Saat General Motors dinyatakan pailit, Mary Barra melakukan beberapa perubahan signifikan mulai dari penyesuaian peraturan sumber daya manusia hingga restrukturisasi merek Opel.
Jika Mary Barra berhasil menduduki posisi nomor satu di General Motors, maka dia merupakan wanita kedua yang menjadi pemimpin di pabrikan otomotif setelah Annette Winkler yang menjadi CEO Smart, pabrikan mobil kecil keluaran Daimler.
Dalam acara Fortune's Most Powerful Women Summit pada Rabu (16/10/2013), Mary Bara mengaku ingin membentuk budaya baru di General Motors. "Hal yang paling simple yang saya katakan ke mereka adalah jangan lagi buat mobil jelek, dan itu harus mereka ingat," ujar Mary Bara.
Dia mengatakan, sebelumnya karyawan General Motors seperti memiliki beban dalam bekerja. Terlebih lagi General Motors juga lupa untuk memberikan kepada mereka resep-resep untuk mencapai kesuksesan.
"Sekarang tidak ada lagi alasan. Hasil yang kita inginkan, sudah bisa kita lihat arah jalannya buat perkembangan General Motors," tegasnya yang masuk dalam daftar 50 Powerful Women versi majalah Fortune.
Di kesempatan yang sama, Barra mengakui saat ini memiliki tugas yang sangat besar di industri automotif global. "Kita diharuskan menekan biaya pengembangan namun di saat yang bersamaan tetap bisa membuat mobil-mobil yang mengesankan," katanya menjawab pertanyaan yang diberikan Becky Quick, di acara Most Powerful Women Summit.
Saat ini, Mary Barra memang tengah menjadi sorotan. Dia merupakan kandidat yang kuat untuk menjadi orang pertama di General Motors. Prestasi Mary Barra di General Motors memang mengagumkan. Sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden Eksekutif, dia adalah Wakil Presiden Pengembangan SDM Global General Motors.
Saat General Motors dinyatakan pailit, Mary Barra melakukan beberapa perubahan signifikan mulai dari penyesuaian peraturan sumber daya manusia hingga restrukturisasi merek Opel.
Jika Mary Barra berhasil menduduki posisi nomor satu di General Motors, maka dia merupakan wanita kedua yang menjadi pemimpin di pabrikan otomotif setelah Annette Winkler yang menjadi CEO Smart, pabrikan mobil kecil keluaran Daimler.
(izz)