Temui Menperin, bos Freeport bahas buruh dan smelter
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto menemui Menteri Perindustrian (Menperin), MS Hidayat di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Pertemuan tersebut membahas beberapa hal, diantaranya permasalahan buruh Freeport yang sempat terjadi. Namun sudah dapat diselesaikan dengan baik.
"Tadi sempat cerita ada kemelut buruh di sana, tapi sudah selesai. Mereka memang punya problem karena jumlah buruhnya besar," ujar Hidayat.
Menperin juga mengaku model kesepakatan antara Freeport dengan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekera Seluruh Indonesia tidak akan diberitahukan karena khawatir akan menjadi rujukan bagi buruh di sektor lain.
"Besaran kenaikan Freeport ada standar sendiri dan saya enggak mau mereka menjadi referensi kita," imbuh Hidayat.
Selain itu, dia juga mengaku Rozik menemuinya dalam rangka pamit untuk melapor kepada kantor pusat Freeport yang berada di Amerika Serikat (AS) untuk menindaklanjuti kewajiban dari pemerintah dalam membuat smelter pada awal 2014.
"Jadi apakah dia membangun smelter atau bekerja sama dengan investor lain, dia sudah mengerti," pungkasnya.
Pertemuan tersebut membahas beberapa hal, diantaranya permasalahan buruh Freeport yang sempat terjadi. Namun sudah dapat diselesaikan dengan baik.
"Tadi sempat cerita ada kemelut buruh di sana, tapi sudah selesai. Mereka memang punya problem karena jumlah buruhnya besar," ujar Hidayat.
Menperin juga mengaku model kesepakatan antara Freeport dengan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekera Seluruh Indonesia tidak akan diberitahukan karena khawatir akan menjadi rujukan bagi buruh di sektor lain.
"Besaran kenaikan Freeport ada standar sendiri dan saya enggak mau mereka menjadi referensi kita," imbuh Hidayat.
Selain itu, dia juga mengaku Rozik menemuinya dalam rangka pamit untuk melapor kepada kantor pusat Freeport yang berada di Amerika Serikat (AS) untuk menindaklanjuti kewajiban dari pemerintah dalam membuat smelter pada awal 2014.
"Jadi apakah dia membangun smelter atau bekerja sama dengan investor lain, dia sudah mengerti," pungkasnya.
(izz)