SBS sindir Kadin pimpinan OSO
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Suryo Bambang Sulisto (SBS) menyindir adanya Kadin tandingan yang diketuai oleh Osman Sapta Odang (OSO).
Dalam konferensi pers yang dihadiri bersama dengan jajaran pengurus Kadin Pusat dan Daerah, Suryo menantang Kadin bentukan OSO untuk membuktikan Kadin yang sebenarnya.
"Anda lihat kalau kami bikin acara selalu didatangi oleh para Menteri," katanya di Hotel Park Lane, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Dia meminta agar Kadin bentukan OSO segera mengganti namanya. Karena apabila menggunakan nama dan logo Kadin sama saja melanggar UU Kadin. "Kalau ada yang berbeda silakan saja, tapi jangan namanya Kadin," ujarnya.
Dia juga meyakinkan bahwa Kadin yang diakui pemerintah memiliki jejaring struktur lengkap bahkan sampai ke tingkat provinsi.
"Kita punya 35 Wakil Ketua Umum segala bidang, ditambah keseluruhan pimpinan Kadin Provinsi, ini yang tidak ada di tempat lain," jelasnya.
Namun, Suryo juga meminta agar Kadin tetap fokus untuk memacu pertumbuhan ekonomi, ditambah lagi PDB Indonesia mencapai USD1 triliun pada 2012. "Semua tokoh perekonomian ada di sini (Kadin), mereka betul-betul memahami dan ekspert dalam bidangnya," tandasnya.
Dalam konferensi pers yang dihadiri bersama dengan jajaran pengurus Kadin Pusat dan Daerah, Suryo menantang Kadin bentukan OSO untuk membuktikan Kadin yang sebenarnya.
"Anda lihat kalau kami bikin acara selalu didatangi oleh para Menteri," katanya di Hotel Park Lane, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Dia meminta agar Kadin bentukan OSO segera mengganti namanya. Karena apabila menggunakan nama dan logo Kadin sama saja melanggar UU Kadin. "Kalau ada yang berbeda silakan saja, tapi jangan namanya Kadin," ujarnya.
Dia juga meyakinkan bahwa Kadin yang diakui pemerintah memiliki jejaring struktur lengkap bahkan sampai ke tingkat provinsi.
"Kita punya 35 Wakil Ketua Umum segala bidang, ditambah keseluruhan pimpinan Kadin Provinsi, ini yang tidak ada di tempat lain," jelasnya.
Namun, Suryo juga meminta agar Kadin tetap fokus untuk memacu pertumbuhan ekonomi, ditambah lagi PDB Indonesia mencapai USD1 triliun pada 2012. "Semua tokoh perekonomian ada di sini (Kadin), mereka betul-betul memahami dan ekspert dalam bidangnya," tandasnya.
(izz)