Penjualan mobil di Eropa 2014 diperkirakan naik 2,5%
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah lembaga Think Tank yang berafiliasi dengan Hyundai Motor Group mengatakan, dalam sebuah penelitiannya, penjualan kendaraan akan tumbuh pada 2014 untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir di kawasan Eropa.
Seperti dikutip dari Inautonews, Selasa (22/10/2013), Korea Automotive Research Institute mengatakan, meskipun pengangguran dan dampak dari sisa masalah utang negara akan membatasi, penjualan kendaraan di Eropa akan meningkat 2,5 persen menjadi 13,87 juta unit pada tahun depan.
Kenaikan membandingkan dengan penurunan perkiraan 3,8 persen menjadi 13.530.000 pada tahun ini. Menurut Think Tank, mereka mengharapkan pemulihan dalam penjualan kendaraan AS untuk memperlambat pada 2014, karena kemungkinan akan terjadi kenaikan suku bunga oleh bank sentral.
Penjualan mobil di Amerika Serikat (AS) pun diproyeksikan naik 3,2 persen menjadi 16,1 juta kendaraan, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 7,6 persen menjadi 15,6 juta pada tahun ini.
Laporan itu juga mengatakan permintaan China kemungkinan akan mendorong pertumbuhan penjualan kendaraan global menjadi 4 persen pada tahun depan dari 3 persen tahun ini.
Seperti dikutip dari Inautonews, Selasa (22/10/2013), Korea Automotive Research Institute mengatakan, meskipun pengangguran dan dampak dari sisa masalah utang negara akan membatasi, penjualan kendaraan di Eropa akan meningkat 2,5 persen menjadi 13,87 juta unit pada tahun depan.
Kenaikan membandingkan dengan penurunan perkiraan 3,8 persen menjadi 13.530.000 pada tahun ini. Menurut Think Tank, mereka mengharapkan pemulihan dalam penjualan kendaraan AS untuk memperlambat pada 2014, karena kemungkinan akan terjadi kenaikan suku bunga oleh bank sentral.
Penjualan mobil di Amerika Serikat (AS) pun diproyeksikan naik 3,2 persen menjadi 16,1 juta kendaraan, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 7,6 persen menjadi 15,6 juta pada tahun ini.
Laporan itu juga mengatakan permintaan China kemungkinan akan mendorong pertumbuhan penjualan kendaraan global menjadi 4 persen pada tahun depan dari 3 persen tahun ini.
(izz)