Laba bersih BRI tumbuh 17% jadi Rp15,2 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) hingga akhir kuartal III/2013 berhasil mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp15,2 triliun atau tumbuh sebesar 17,01 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pencapaian laba bersih merupakan hal yang sangat positif di tengah kondisi makro ekonomi global dan domestik yang kurang kondusif, terutama dalam kuartal III/2013, tercermin pada tren kenaikan suku bunga dan inflasi," ujar Direktur UMKM BRI Djarot Kusumayakti di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Rabu (23/10/2013).
Seiring pencapaian tersebut, BBRI juga berhasil mencatat pendapatan bunga bersih (NII/Net Interest Income) sebesar Rp30,30 triliun atau naik 16,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2012.
Peningkatan NII tampak dari NIM BRI sebesar 8,25 persen pada kuartal III/2013. Capaian tersebut bersumber dari keberhasilan BRI dalam pengelolaan aktiva produktif yang menghasilkan peningkatan pendapatan bunga dan pengelolaan liabilitas agar biaya dana tetap terjaga.
"Pertumbuhan kredit BRI meningkat 29,96 persen secara yoy (year on year) dengan tetap menjaga NPL yang rendah, yaitu 0,43 persen," sambung dia.
Selain itu, bisnis mikro BRI tercatat tumbuh sebesar 26,86 persen, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp101,1 triliun menjadi Rp128,22 triliun. Peningkatan kredit mikro BRI menghasilkan peningkatan jumlah debitor. Hingga akhir September 2013, jumlah debitor mikro BRI mencapai 6,1 juta orang.
Dari segi fee based income, meningkat sebesar 22,2 persen secara yoy. Peningkatan fee based income tersebut terutama berasal dari transaksi e-banking sebesar 63,4 persen secara yoy.
"Pencapaian laba bersih merupakan hal yang sangat positif di tengah kondisi makro ekonomi global dan domestik yang kurang kondusif, terutama dalam kuartal III/2013, tercermin pada tren kenaikan suku bunga dan inflasi," ujar Direktur UMKM BRI Djarot Kusumayakti di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Rabu (23/10/2013).
Seiring pencapaian tersebut, BBRI juga berhasil mencatat pendapatan bunga bersih (NII/Net Interest Income) sebesar Rp30,30 triliun atau naik 16,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2012.
Peningkatan NII tampak dari NIM BRI sebesar 8,25 persen pada kuartal III/2013. Capaian tersebut bersumber dari keberhasilan BRI dalam pengelolaan aktiva produktif yang menghasilkan peningkatan pendapatan bunga dan pengelolaan liabilitas agar biaya dana tetap terjaga.
"Pertumbuhan kredit BRI meningkat 29,96 persen secara yoy (year on year) dengan tetap menjaga NPL yang rendah, yaitu 0,43 persen," sambung dia.
Selain itu, bisnis mikro BRI tercatat tumbuh sebesar 26,86 persen, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp101,1 triliun menjadi Rp128,22 triliun. Peningkatan kredit mikro BRI menghasilkan peningkatan jumlah debitor. Hingga akhir September 2013, jumlah debitor mikro BRI mencapai 6,1 juta orang.
Dari segi fee based income, meningkat sebesar 22,2 persen secara yoy. Peningkatan fee based income tersebut terutama berasal dari transaksi e-banking sebesar 63,4 persen secara yoy.
(rna)