Indonesia-Finlandia lanjutkan kerja sama energi
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Indonesia dengan Finlandia akan melanjutkan kerja sama di sektor energi. Hal itu diketahui saat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menerima kunjungan Menteri Ekonomi Finlandia Jan Vapaauvuori di Kementerian ESDM, Jakarta hari ini.
Pertemuan itu berlangsung cukup singkat mulai pukul 10.00-11.00 WIB. Jero Wacik mengatakan, ada 20 pengusaha Finlandia yang ikut berkunjung bersama Vapaauvuori. Pertemuan itu membahas kerja sama di bidang energi baru dan terbarukan di sektor biomassa.
"Tujuan dari pertemuan ini adalah agar sektor pembangkit biomassa bisa ditumbuhkan karena mereka punya 80 persen biomassa," kata Jero di Jakarta, Jumat (25/10/2013).
Menurut Jero, Indonesia cukup tertarik dengan pengembangan biomassa yang dikembangkan Finlandia lantaran banyaknya sampah di Indonesia menjadi persoalan tersendiri yang menarik untuk diselesaikan.
"Sampah bisa diolah menjadi energi listrik. Inilah perlunya kerja sama antar negara-negara. Mereka punya kelebihan tersendiri, Indonesia juga punya kelebihannya sendiri," tutur Jero.
Kerja sama Indonesia-Finlandia di sektor energi sudah berlangsung sejak 2010 lalu. Finlandia memberi bantuan teknis selama empat tahun dan akan diperpanjang hingga 2017.
Selain memanfaatkan biomassa, Finlandia juga memiliki kelebihan pengelolaan energi di bidang tenaga hidro atau air. Pemerintah Indonesia, membuka peluang kerja sama mengembangkan tenaga hidro.
"Kemungkinan kerja sama lebih lanjut dengan Indonesia. Kami sudah berjalan selama satu dekade" kata Vapaavuori.
Bahkan, lanjutnya, Finlandia telah disambut dengan ramah di Indonesia. Itu merupakan nilai tersendiri bagi mereka. Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan Finlandia dalam pengembangan energi baru terbarukan, sehingga peluang kerja sama terbuka lebar.
" Indonesia punya banyak sumber daya alam. Sedangkan Finlandia terbatas," kata dia.
Kendati demikian, dalam pengembangan biomassa kedua negara mempunyai kesamaan. Menurut dia, Finlandia menjadi negara nomer satu sebagai pengembang biomassa.
Sedangkan Jero menambahkan, Indonesia sudah menerima bantuan teknis dari Finlandia sejak 2011. Adapu masa pemberian bantuan tersebut habis pada 2014 kemudian bantuan teknis akan dilanjutkan pada 2014.
" Kami akan bersama membuat aturan kerjasama tersebut sedangkan potensi di tanah air digarap oleh pengusaha melalui mekanisme business to business," pungkas Jero.
Pertemuan itu berlangsung cukup singkat mulai pukul 10.00-11.00 WIB. Jero Wacik mengatakan, ada 20 pengusaha Finlandia yang ikut berkunjung bersama Vapaauvuori. Pertemuan itu membahas kerja sama di bidang energi baru dan terbarukan di sektor biomassa.
"Tujuan dari pertemuan ini adalah agar sektor pembangkit biomassa bisa ditumbuhkan karena mereka punya 80 persen biomassa," kata Jero di Jakarta, Jumat (25/10/2013).
Menurut Jero, Indonesia cukup tertarik dengan pengembangan biomassa yang dikembangkan Finlandia lantaran banyaknya sampah di Indonesia menjadi persoalan tersendiri yang menarik untuk diselesaikan.
"Sampah bisa diolah menjadi energi listrik. Inilah perlunya kerja sama antar negara-negara. Mereka punya kelebihan tersendiri, Indonesia juga punya kelebihannya sendiri," tutur Jero.
Kerja sama Indonesia-Finlandia di sektor energi sudah berlangsung sejak 2010 lalu. Finlandia memberi bantuan teknis selama empat tahun dan akan diperpanjang hingga 2017.
Selain memanfaatkan biomassa, Finlandia juga memiliki kelebihan pengelolaan energi di bidang tenaga hidro atau air. Pemerintah Indonesia, membuka peluang kerja sama mengembangkan tenaga hidro.
"Kemungkinan kerja sama lebih lanjut dengan Indonesia. Kami sudah berjalan selama satu dekade" kata Vapaavuori.
Bahkan, lanjutnya, Finlandia telah disambut dengan ramah di Indonesia. Itu merupakan nilai tersendiri bagi mereka. Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan Finlandia dalam pengembangan energi baru terbarukan, sehingga peluang kerja sama terbuka lebar.
" Indonesia punya banyak sumber daya alam. Sedangkan Finlandia terbatas," kata dia.
Kendati demikian, dalam pengembangan biomassa kedua negara mempunyai kesamaan. Menurut dia, Finlandia menjadi negara nomer satu sebagai pengembang biomassa.
Sedangkan Jero menambahkan, Indonesia sudah menerima bantuan teknis dari Finlandia sejak 2011. Adapu masa pemberian bantuan tersebut habis pada 2014 kemudian bantuan teknis akan dilanjutkan pada 2014.
" Kami akan bersama membuat aturan kerjasama tersebut sedangkan potensi di tanah air digarap oleh pengusaha melalui mekanisme business to business," pungkas Jero.
(rna)