Kebijakan belum jelas, Agis tunda bangun smelter
A
A
A
Sindonews.com - PT Agis Tbk (TMPI) masih ragu melanjutkan rencananya untuk membangun pabrik smelter di Semarang tahun ini. Penundaan dilakukan lantaran perseroan masih bimbang dengan peraturan yang dianggapnya belum jelas.
"Kita masih tunda rencana pembangunan smelter, karena kebijakan yang ada sekarang masih belum jelas. Itu kita anggap masih berisiko tinggi," ungkap Direktur Utama TMPI, Steven Kusuma usai RUPS Luar Biasa di MNC Tower, Senin (28/10/2013).
Apalagi, lanjut Steven, tahun depan sudah memasuki masa Pemilu legislatif dan presiden. Jika terjadi perubahan pemimpin negara, dikhawatirkan kebijakan akan berubah lagi.
"Biasanya beda pemimpin itu beda kebijakan. Jangan sampai kita sudah terlanjur investasi Rp1 triliun untuk pembangunan pabrik smelter, dan kebijakan berubah, itu sangat berisiko bagi perseroan," jelasnya.
Steven menambahkan, smelter yang akan dibangun akan memiliki kapasitas produksi hingga 500 ribu ton per tahun.
"Kalau smelter, kami sangat berantusias kesana, peraturan dan perubahan-perubahan akan kami kaji. Apalagi 2014 ada political issue, yaitu perubahan pemimpin. Jadi saat ini kami masih pending dulu, mau investasi Rp1 triliun itu sangat berat," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, TMPI melalui anak usahanya, PT Agis Resources, menandatangani kesepakatan kerja sama untuk mendirikan smelter baja di Semarang, Jawa Tengah.
Corporate Secretary TMPI, Mohammad Noor Syahriel mengatakan, pendirian smelter di Semarang ini dilakukan dengan satu pihak pemilik lahan seluas sekitar 10 hektare.
"Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kesepatan Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani sebelumnya pada Juli 2012," katanya beberapa waktu lalu.
"Kita masih tunda rencana pembangunan smelter, karena kebijakan yang ada sekarang masih belum jelas. Itu kita anggap masih berisiko tinggi," ungkap Direktur Utama TMPI, Steven Kusuma usai RUPS Luar Biasa di MNC Tower, Senin (28/10/2013).
Apalagi, lanjut Steven, tahun depan sudah memasuki masa Pemilu legislatif dan presiden. Jika terjadi perubahan pemimpin negara, dikhawatirkan kebijakan akan berubah lagi.
"Biasanya beda pemimpin itu beda kebijakan. Jangan sampai kita sudah terlanjur investasi Rp1 triliun untuk pembangunan pabrik smelter, dan kebijakan berubah, itu sangat berisiko bagi perseroan," jelasnya.
Steven menambahkan, smelter yang akan dibangun akan memiliki kapasitas produksi hingga 500 ribu ton per tahun.
"Kalau smelter, kami sangat berantusias kesana, peraturan dan perubahan-perubahan akan kami kaji. Apalagi 2014 ada political issue, yaitu perubahan pemimpin. Jadi saat ini kami masih pending dulu, mau investasi Rp1 triliun itu sangat berat," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, TMPI melalui anak usahanya, PT Agis Resources, menandatangani kesepakatan kerja sama untuk mendirikan smelter baja di Semarang, Jawa Tengah.
Corporate Secretary TMPI, Mohammad Noor Syahriel mengatakan, pendirian smelter di Semarang ini dilakukan dengan satu pihak pemilik lahan seluas sekitar 10 hektare.
"Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kesepatan Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani sebelumnya pada Juli 2012," katanya beberapa waktu lalu.
(izz)