ICBP bukukan kenaikan laba 12%
A
A
A
Sindonews.com - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatatakan kenaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga kuartal III/2013 sebesar 12 persen menjadi Rp1,85 triliun dari Rp1,66 triliun.
Sedangkan laba usaha sebesar 7,1 persen sepanjang periode Januari-September tahun 2013 menjadi Rp2,32 triliun dari Rp2,17 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara marjin laba usaha mengalami penurunan menjadi 12,3 persen dari 13,3 persen karena naiknya beban penjualan dan administrasi umum yang disebabkan naiknya beban promosi dan periklanan, gaji, upah dan imbalan kerja karyawan.
Sekretaris Perusahaan ICBP Elly Putranti mengatakan, penjualan bersih konsolidasi perseroan tercatat naik 15,6 persen menjadi Rp18,88 triliun dari Rp16,33 triliun.
“Naiknya penjualan didukung oleh kenaikan volume penjualan pada seluruh divisi utama dan kenaikan harga jual rata-rata,” kata Elly dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Elly melanjutkan, divisi terbesar ICBP yakni mi instan yang memberikan kontribusi 68 persen terhadap penjualan bersih konsolidasi, diikuti oleh divisi lainnya, yaitu diary, makanan ringan, penyedap makanan serta nutrisi dan makanan khusus, yang masing-masing memberikan kontribusi sekitar 19 persen, 7 persen, 4 persen dan 2 persen.
Untuk laba bruto perseroan, kata Elly, mengalami peningkatan 13,4 persen menjadi Rp4,91 triliun dari Rp4,33 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Naiknya laba bruto karena adanya peningkatan neto, namun marjin laba bruto turun tipis menjadi 26 persen dari 26,5 persen disebabkan naiknya beban gaji, upah dan imbalan kerja karyawan serta utilitas.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP Anthoni Salim menambahkan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga mengalami peningkatan 12 persen menjadi Rp1,85 triliun dari Rp1,66 triliun.
“Sementara marjin laba bersih turun menjadi 9,8 persen dari 10,1 persen. Core profit naik 9,4 persen menjadi Rp1,8 triliun dari Rp1,65 triliun,” papar Anthoni.
Anthoni menambahkan, pihaknya akan terus meraih pertumbuhan penjualan yang sehat di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun ini. Selain itu, peningkatan beban upah dan utilitas telah memberikan dampak terhadap laba perseroan.
“Kami akan terus menerapkan langkah-langkah untuk efisiensi biaya dan meningkatkan produktivitas guna menghasilkan kinerja yang baik secara berkelanjutan,” tutup dia.
Sedangkan laba usaha sebesar 7,1 persen sepanjang periode Januari-September tahun 2013 menjadi Rp2,32 triliun dari Rp2,17 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara marjin laba usaha mengalami penurunan menjadi 12,3 persen dari 13,3 persen karena naiknya beban penjualan dan administrasi umum yang disebabkan naiknya beban promosi dan periklanan, gaji, upah dan imbalan kerja karyawan.
Sekretaris Perusahaan ICBP Elly Putranti mengatakan, penjualan bersih konsolidasi perseroan tercatat naik 15,6 persen menjadi Rp18,88 triliun dari Rp16,33 triliun.
“Naiknya penjualan didukung oleh kenaikan volume penjualan pada seluruh divisi utama dan kenaikan harga jual rata-rata,” kata Elly dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Elly melanjutkan, divisi terbesar ICBP yakni mi instan yang memberikan kontribusi 68 persen terhadap penjualan bersih konsolidasi, diikuti oleh divisi lainnya, yaitu diary, makanan ringan, penyedap makanan serta nutrisi dan makanan khusus, yang masing-masing memberikan kontribusi sekitar 19 persen, 7 persen, 4 persen dan 2 persen.
Untuk laba bruto perseroan, kata Elly, mengalami peningkatan 13,4 persen menjadi Rp4,91 triliun dari Rp4,33 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Naiknya laba bruto karena adanya peningkatan neto, namun marjin laba bruto turun tipis menjadi 26 persen dari 26,5 persen disebabkan naiknya beban gaji, upah dan imbalan kerja karyawan serta utilitas.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP Anthoni Salim menambahkan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga mengalami peningkatan 12 persen menjadi Rp1,85 triliun dari Rp1,66 triliun.
“Sementara marjin laba bersih turun menjadi 9,8 persen dari 10,1 persen. Core profit naik 9,4 persen menjadi Rp1,8 triliun dari Rp1,65 triliun,” papar Anthoni.
Anthoni menambahkan, pihaknya akan terus meraih pertumbuhan penjualan yang sehat di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun ini. Selain itu, peningkatan beban upah dan utilitas telah memberikan dampak terhadap laba perseroan.
“Kami akan terus menerapkan langkah-langkah untuk efisiensi biaya dan meningkatkan produktivitas guna menghasilkan kinerja yang baik secara berkelanjutan,” tutup dia.
(rna)