SBY berharap pengusaha beri kontribusi kepada negara
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari ini menerima pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Istana Bogor. Dalam pertemuan tersebut SBY mengatakan, Pemerintah akan membantu dunia usaha dalam menjalankan usahanya, dengan catatan dunia usaha dapat memberikan kontribusi kepada bangsa, sehingga negara dapat melewati masalah ekonomi.
SBY mengingatkan bahwa ekonomi dunia dan bangsa belum aman. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antar semua pihak untuk mengantisipasi masalah ekonomi dan all out untuk mengelola masalah tersebut.
"Saya harap para menteri dan jajaran pemerintah lainnya untuk mencermati agar sinergi antara pemerintah, baik pusat dan daerah, dengan dunia usaha makin baik. Kalau sinerginya makin baik, pasti kita akan berbuat kebaikan untuk perekonomian dan rakyat kita," ujar SBY dilansir dari situs setkab, Senin (4/11/2013).
Presiden berpesan agar para pemimpin memahami apa yang menjadi kekuatan ekonomi, potensi, dan peluang usaha, sekaligus mengetahui kelemahan kita. Pemahaman tersebut perlu dicarikan peluang baik di luar pulau Jawa, kawasan, maupun di tingkat global untuk memperoleh peluang yang lebih banyak.
Dalam kesempatan itu, presiden menyinggung beberapa masalah ekonomi, seperti kekurangan stok daging sapi. Presiden mengatakan, masalah ini memang dapat diatasi dengan impor, tetapi ketergantungan impor daging sapi juga tidak bagus. Oleh karena itu, pemerintah telah merintis kerja sama dengan pihak Australia untuk mendorong ketersediaan stok daging sapi.
Presiden kembali menegaskan bahwa pilihan ekonomi jangan sepenuhnya diserahkan pada pasar karena pasar sering tidak sempurna. Namun, apabila terlalu banyak kontrol pemerintah juga akan berdampak tidak baik. Oleh karena itu diperlukan kepatutan.
"Kalau kita menganut kapitalisme fundamental maka kita akan gagal. Tapi pasar yang bagus juga akan lebih efisien. Kalau pemerintah terlalu mengontrol, maka akan tidak baik juga. Perlu kepatutan di mana pemerintah mendorong menciptakan regulasi dan infrastruktur," tutur SBY.
Saat menerima pengurus Kadin itu, Presiden SBY juga didampingi oleh Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Lakono, Mendagri Gamawan Fauzi, Menperin MS Hidayat, Menteri ESDM Jero Wacik, Mendag Gita Wirjawan, Menteri PU Djoko Kirmanto, dan Jaksa Agung Basrief Arief.
Sedang pengurus Kadin yang hadir antara lain Ketua Umumnya Suryo Bambang Sulisto, Anindya N. Bakrie, Emirsyah Satar, dan Peter F Gonta.
SBY mengingatkan bahwa ekonomi dunia dan bangsa belum aman. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antar semua pihak untuk mengantisipasi masalah ekonomi dan all out untuk mengelola masalah tersebut.
"Saya harap para menteri dan jajaran pemerintah lainnya untuk mencermati agar sinergi antara pemerintah, baik pusat dan daerah, dengan dunia usaha makin baik. Kalau sinerginya makin baik, pasti kita akan berbuat kebaikan untuk perekonomian dan rakyat kita," ujar SBY dilansir dari situs setkab, Senin (4/11/2013).
Presiden berpesan agar para pemimpin memahami apa yang menjadi kekuatan ekonomi, potensi, dan peluang usaha, sekaligus mengetahui kelemahan kita. Pemahaman tersebut perlu dicarikan peluang baik di luar pulau Jawa, kawasan, maupun di tingkat global untuk memperoleh peluang yang lebih banyak.
Dalam kesempatan itu, presiden menyinggung beberapa masalah ekonomi, seperti kekurangan stok daging sapi. Presiden mengatakan, masalah ini memang dapat diatasi dengan impor, tetapi ketergantungan impor daging sapi juga tidak bagus. Oleh karena itu, pemerintah telah merintis kerja sama dengan pihak Australia untuk mendorong ketersediaan stok daging sapi.
Presiden kembali menegaskan bahwa pilihan ekonomi jangan sepenuhnya diserahkan pada pasar karena pasar sering tidak sempurna. Namun, apabila terlalu banyak kontrol pemerintah juga akan berdampak tidak baik. Oleh karena itu diperlukan kepatutan.
"Kalau kita menganut kapitalisme fundamental maka kita akan gagal. Tapi pasar yang bagus juga akan lebih efisien. Kalau pemerintah terlalu mengontrol, maka akan tidak baik juga. Perlu kepatutan di mana pemerintah mendorong menciptakan regulasi dan infrastruktur," tutur SBY.
Saat menerima pengurus Kadin itu, Presiden SBY juga didampingi oleh Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Lakono, Mendagri Gamawan Fauzi, Menperin MS Hidayat, Menteri ESDM Jero Wacik, Mendag Gita Wirjawan, Menteri PU Djoko Kirmanto, dan Jaksa Agung Basrief Arief.
Sedang pengurus Kadin yang hadir antara lain Ketua Umumnya Suryo Bambang Sulisto, Anindya N. Bakrie, Emirsyah Satar, dan Peter F Gonta.
(gpr)