RI jadikan Senegal pintu masuk ke pasar Afrika Barat

Selasa, 05 November 2013 - 11:56 WIB
RI jadikan Senegal pintu masuk ke pasar Afrika Barat
RI jadikan Senegal pintu masuk ke pasar Afrika Barat
A A A
Sindonews.com - Staf Ahli Menteri Perdagangan, Partogi Pangaribuan mengatakan, Indonesia akan memanfaatkan Senegal dan Gambia sebagai pintu masuk (entry point) untuk akses pasar wilayah Afrika Barat.

Menurutnya, misi dagang ini sebagai upaya pemerintah Indonesia melakukan
penetrasi ke pasar-pasar non-tradisional. "Pada kesempatan ini, kami melakukan beberapa kegiatan seperti forum bisnis dengan mengundang instansi pemerintah dan pengusaha setempat. Kemudian memfasilitasi pertemuan one-on-one meeting, serta kunjungan ke kawasan industri, perusahaan importir dan retail," kata dia dalam rilisnya, Selasa (5/11/2013).

Pada saat melakukan forum bisnis di Senegal dan Gambia beberapa waktu lalu, Partogi menyampaikan bahwa melakukan perdagangan yang adil (fair trade) dan saling menguntungkan menjadi halyang penting.

"Kami menginginkan kerja sama jangka panjang dan tidak hanya di bidang perdagangan, tetapi juga di sektor lainnya yang dapat dimanfaatkan kedua pihak," ujarnya.

Dia juga menyampaikan harapannya agar kerja sama Indonesia dengan kedua negara tersebut dapat meningkatkan nilai perdagangan dan investasi antara Indonesia dan kawasan Afrika Barat.

Melalui misi dagang ini, pemerintah Indonesia berharap agar kerja sama yang terjalin tidak hanya antara pemerintah (G to G). Namun, juga antara para pelaku usaha Indonesia dan Afrika Barat (B to B).

Dalam misi dagang ke Senegal dan Gambia, Kemendag membawa beberapa perusahaan, antara lain PT Gajah Tunggal, PT Trijaya Abadi, dan PT Kirana Mitra Mandiri.

"Perusahaan yang ikut dalam misi dagang kali ini berhasil mencapai kesepakatan dengan beberapa calon mitra dagang potensial di Senegal dan Gambia. Rencananya mereka segera mengimplementasikan rencana kerja sama secepatnya," ungkap Partogi.

Dari hasil misi dagang ini, Kemendag mengindikasi setidaknya terdapat kontak dagang senilai USD700 ribu yang merupakan nilai ekspor ketiga perusahaan tersebut dalam satu tahun ke depan ke wilayah Afrika Barat.

Di samping itu, terdapat juga beberapa permintaan produk Indonesia lainnya, seperti produk pertanian, furnitur, dan makanan olahan. "Mudah-mudahan dengan dilakukannya misi dagang ini, aktivitas perdagangan Indonesia dan kawasan Afrika Barat ke depan dapat lebih berkembang dan meningkat," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5065 seconds (0.1#10.140)