Fraksi Golkar dorong komoditas unggulan Sulbar

Selasa, 05 November 2013 - 19:34 WIB
Fraksi Golkar dorong...
Fraksi Golkar dorong komoditas unggulan Sulbar
A A A
Sindonews.com - Ketua DPD I Partai Golkar Anwar Adnan Saleh mengungkapkan, parpol yang dipimpinnya selama dua periode telah menggelar pertemuan khusus untuk mendorong tiga komoditas unggulan Sulawesi Barat (Sulbar), yakni kakao, kopi dan kelapa bukan sawit.

"Kami mendorong pemerintah melalui Fraksi Golkar di DPRD seluruh tingkatan untuk mendorong itu. Khusus untuk kelapa, ternyata Sulbar termasuk salah satu penghasil terbesar. 60 persen rakyat Sulbar hidup dari sana," katanya, Selasa (5/11/2013).

Semua itu, lanjutnya, sebagai bukti bahwa Golkar tetap berpikir untuk rakyat. Disebutkan, para pejabat pusat dan pengusaha nasiaonal maupun internasional akan datang ke Mamuju. Agenda utamanya adalah membicarakan grand desain untik kelanjutan pengembangan kakao dan kopi dengan bibit yang paling unggul di tahun 2014.

Bibit dimaksud, bisa dipanen hanya dalam dua tahun. Selanjutnya agenda rencana peremajaan secara menyeluruh kelapa rakyat.
"Ada kelapa di Sulbar yang berumur di atas ratusan tahun dan itu perlu diremajakan. Nanti akan di manfaatkan batangnya untuk furnitur dan menanam kembali bibit baru," katanya.

Untuk kakao, akan dikembangkan di semua kabupaten, paling kecil Majene dan Mamasa. Sebab di Mamasa akan dikembangkan kopi dan mendapat anggaran Kementan RI sebesar Rp49 miliar untuk pengadaan bibit yang didatangkan dari luar negeri yang dikembangkan oleh Puslit Kopi dan Kakao di Jember, Jawa Timur. Anggaran tersebut bersumber dari APBN 2013.

Sulbar pun sudah dijanjikan mendapat pengadaan pupuk seluruh jenis tumbuhan kopi, kakao dan kelapa sebesar Rp100 miliar. Rencana ini didukung oleh Dirjen perkebunan dan komisi IV DPR RI.

"Ini dimulai 2014, kecuali kelapa harus dikaji lagi. Pohon kopinya tidak tinggi tapi melebar. Ada dua jenis kopi, Arabika dan Robusta. Tapi Sulbar fokus ke Robusta karena yang paling banyak digemari," sebutnya.

Kabupaten Polman juga akan dikembangkan kopi. Yakni di Kecamatan Matangnga dan Tutar. Sedang di Kabupaten Mamuju di Kecamatan Bonehau dan Kalumpang.

"Kebijakan elit partai memutuskan bahwa akan ada pertemuan khusus dengan para bupati yang berasal dari Partai Golkar. Kenapa baru sekarang berpikir kopi di Mamasa? Karena percuma tanam kopi kalau jalannya jelek. Sekarnag kondisinya lain dan sedang dibangun kembali jalanan. Sehingga akses pemasarannya tidak diragukan lagi dan ada sinergi pembangunan infrastruktur. Pas kopi berhasil, jalannya sudah bagus," paparnya.

Pada kesempatan itu, Anwar yang juga Gubernur Sulbar dua periode ini mengaku belum berpikir untuk ke Jakarta pasca masa jabatannya berakhir. Pernyataan ini menjawab wacana yang berkembang bahwa setelah menjadi Gubernur, Anwar akan menjadi pejabat tinggi di Jakarta.

Disebutkan, jabatannya masih tiga tahun 1,5 bulan lagi. Masih akan menghadirkan perubahan yang bisa dirasakan rakyat. Soal penggantinya, bergantung pilihan rakyat. Tapi dia berharap dari kader Golkar.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8555 seconds (0.1#10.140)