Dow dan S&P berakhir terkoreksi
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Dow dan S&P 500 ditutup terkoreksi pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat karena investor khawatir dampak data ekonomi Amerika Serikat (AS) terhadap kebijakan moneter selama beberapa bulan ke depan.
Adapun, sektor yang melemah adalah energi dan telekomunikasi yang mendorong penguatan indeks pada hari sebelumnya. Sektor energi di indeks S&P turun 0,8 persen dan sektor telekomunikasi merosot 1,9 persen.
"Pasar saham terkoreksi pada awal pekan ini. Mungkin perlu konsolidasi, terkoreksi sebelum menguat sehingga dapat mengembangkan indikator jangka pendek agar tetap overbought," kata analis RBC Capital Markets Robert Sluymer seperti dilansir Reuters, Rabu (6/11/2013).
Data ISM Service Oktober tumbuh 55,4 poin di tengah shutdown parsial pemerintah AS. Angka tersebut lebih tinggi dari bulan September sebesar 54,4 dan mengalahkan ekspektasi analis.
Di sisi lain, kalangan investor masih menganalisa data AS yang positif terhadap keputusan The Federal mengenai program pembelian obligasi sebesar USD85 miliar per bulan. Pasalnya, program stimulus telah memacu reli indeks S&P 500 menuju tahun terbaik dalam satu dekade.
Namun, The Fed menyatakan setelah ekonomi AS cukup kuat, maka stimulus akan dihentikan.
Semalam, indeks Dow Jones turun 20,90 poin atau 0,13 persen ke 15.618,22; S&P 500 melemah 4,96 poin atau 0,28 persen ke 1.762,97, sedangkan Nasdaq naik 3,27 poin atau 0,08 persen ke 3.939,86.
Adapun, sektor yang melemah adalah energi dan telekomunikasi yang mendorong penguatan indeks pada hari sebelumnya. Sektor energi di indeks S&P turun 0,8 persen dan sektor telekomunikasi merosot 1,9 persen.
"Pasar saham terkoreksi pada awal pekan ini. Mungkin perlu konsolidasi, terkoreksi sebelum menguat sehingga dapat mengembangkan indikator jangka pendek agar tetap overbought," kata analis RBC Capital Markets Robert Sluymer seperti dilansir Reuters, Rabu (6/11/2013).
Data ISM Service Oktober tumbuh 55,4 poin di tengah shutdown parsial pemerintah AS. Angka tersebut lebih tinggi dari bulan September sebesar 54,4 dan mengalahkan ekspektasi analis.
Di sisi lain, kalangan investor masih menganalisa data AS yang positif terhadap keputusan The Federal mengenai program pembelian obligasi sebesar USD85 miliar per bulan. Pasalnya, program stimulus telah memacu reli indeks S&P 500 menuju tahun terbaik dalam satu dekade.
Namun, The Fed menyatakan setelah ekonomi AS cukup kuat, maka stimulus akan dihentikan.
Semalam, indeks Dow Jones turun 20,90 poin atau 0,13 persen ke 15.618,22; S&P 500 melemah 4,96 poin atau 0,28 persen ke 1.762,97, sedangkan Nasdaq naik 3,27 poin atau 0,08 persen ke 3.939,86.
(rna)