Pemerintah sebaiknya tiru kebijakan otomotif Thailand
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat Ekonomi, Faisal Basri mengatakan, daripada membuat mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC), lebih baik pemerintah memajukan industri otomotif dengan cara yang lebih cerdas dan tidak menciptakan penyakit di tempat lain.
Menurut Faisal, caranya cukup sederhana yakni meniru kebijakan otomotif yang dibuat oleh pemerintah Thailand. "Kita harus menghilangkan penyakit dalam industri ini, tapi tidak menambah penyakit baru," ujarnya di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (6/11/2013).
Dia menegaskan, sebaiknya pemerintah tidak membuat kebijakan yang memajukan industri tertentu, dengan mengorbankan banyak sektor lain dan menimbulkan berbagai masalah baru yang makin memberatkan perekonomian dalam negeri.
"LCGC ini sebenernya bisa dikatakan ramah lingkungan apa tidak, mobil ini berbeda dengan mobil hybrid di Thailand, bukan juga mobil listrik," katanya.
Meski demikian, Faisal mengaku mendukung pengembangan industri, apalagi yang ramah lingkungan dan memberikan efek berganda (multiplier effect) besar bagi perekonomian. Misalnya yang meningkatkan nilai tambah dalam negeri, sehingga bisa memberika devisa bagi negara.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga seharusnya bisa melakukan sesuatu seperti membuat bajai yang ramah lingkungan. Termasuk memperbaiki bus dan angkutan umum secara maksimal. "Sehingga mereka dapat memakai transportasi umum dengan rasa nyaman," katanya.
Menurut Faisal, caranya cukup sederhana yakni meniru kebijakan otomotif yang dibuat oleh pemerintah Thailand. "Kita harus menghilangkan penyakit dalam industri ini, tapi tidak menambah penyakit baru," ujarnya di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (6/11/2013).
Dia menegaskan, sebaiknya pemerintah tidak membuat kebijakan yang memajukan industri tertentu, dengan mengorbankan banyak sektor lain dan menimbulkan berbagai masalah baru yang makin memberatkan perekonomian dalam negeri.
"LCGC ini sebenernya bisa dikatakan ramah lingkungan apa tidak, mobil ini berbeda dengan mobil hybrid di Thailand, bukan juga mobil listrik," katanya.
Meski demikian, Faisal mengaku mendukung pengembangan industri, apalagi yang ramah lingkungan dan memberikan efek berganda (multiplier effect) besar bagi perekonomian. Misalnya yang meningkatkan nilai tambah dalam negeri, sehingga bisa memberika devisa bagi negara.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga seharusnya bisa melakukan sesuatu seperti membuat bajai yang ramah lingkungan. Termasuk memperbaiki bus dan angkutan umum secara maksimal. "Sehingga mereka dapat memakai transportasi umum dengan rasa nyaman," katanya.
(izz)