IPO Sawit Sumbermas diprediksi berprospek baik
A
A
A
Sindonews.com - Analis PT Anugerah Sekurindo Indah Bertoni Rio mengatakan, prospek sektor perkebunan khususnya kelapa sawit masih menjanjikan saat ini karena melihat tren harga minyak sawit mentah (CPO) di Malaysia yang cenderung naik.
Dia mengatakan, pelaksanaan penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) yang akan dilakukan PT Sawit Sumbermas Sarana (SSS) adalah langkah tepat karena industri kelapa sawit sangat cocok untuk investor jangka panjang.
"Pelaksanaan IPO yang dilakukan PT Sawit Sumbermas Sarana juga dibilang tepat karena di tengah harga rata-rata harga emiten yang bergerak di bidang yang sama masih murah saat ini. Kita bisa lihat beberapa tahun ke depan, emiten sawit ini bisa memberikan return yang baik," kata Rio saat dihubungi, Jumat (8/11/2013).
Seperti diketahui PT Sawit Sumbermas Sarana berencana melepas sebanyak 1,5 miliar saham atau sebesar 15,7 persen dari modal disetor dengan harga dalam penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) di kisaran Rp670-970 per saham. Adapun target dana dari IPO tersebut senilai Rp1,45 triliun.
"Dana hasil IPO ini sebanyak 60 persen akan digunakan pengembangan bisnis perseroan baik lahan dan PKS. Sedangkan, sekitar 25 persen dana tersebut akan digunakan untuk melunasi utang bank. Sisanya akan digunakan untuk membiayai modal kerja," kata Direktur Utama SSS Rimbun Sitomurang, kemarin.
Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT BNP Paribas Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT RHB OSK Sekurities Indonesia.
Diperkiraan jadwal emisi akan dilaksanakan pada tanggal, 29 November 2013, masa penawaran 3-5 Desember 2013, dan penjatahan pada 9 Desember 2013. Sementara untuk pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2013.
Sementara persreoan optimistis kinerja akan tumbuh 10-15 persen hingga akhir tahun ini seiring keyakinanya bahwa harga CPO akan kembali normal, sehingga akan mendongkrak kinerja persreoan.
"Kami punya strategi menekan beban pengeluaran atau efisiensi, sehingga mampu meningkatkan marjin laba bersih," kata Rimbun.
Jika tumbuh sekitar 10-15 persen, maka pendapatan SSS di akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai Rp966,57 miliar-1,01 triliun. Sedangkan, laba bersih diestimasikan akan mencapai Rp193,71-202,51 miliar. Sementara hingga Juni 2013, pendapatan dan laba bersih perseroan masing-masing sebesar Rp891,668 miliar dan Rp180 miliar.
Dia mengatakan, pelaksanaan penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) yang akan dilakukan PT Sawit Sumbermas Sarana (SSS) adalah langkah tepat karena industri kelapa sawit sangat cocok untuk investor jangka panjang.
"Pelaksanaan IPO yang dilakukan PT Sawit Sumbermas Sarana juga dibilang tepat karena di tengah harga rata-rata harga emiten yang bergerak di bidang yang sama masih murah saat ini. Kita bisa lihat beberapa tahun ke depan, emiten sawit ini bisa memberikan return yang baik," kata Rio saat dihubungi, Jumat (8/11/2013).
Seperti diketahui PT Sawit Sumbermas Sarana berencana melepas sebanyak 1,5 miliar saham atau sebesar 15,7 persen dari modal disetor dengan harga dalam penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) di kisaran Rp670-970 per saham. Adapun target dana dari IPO tersebut senilai Rp1,45 triliun.
"Dana hasil IPO ini sebanyak 60 persen akan digunakan pengembangan bisnis perseroan baik lahan dan PKS. Sedangkan, sekitar 25 persen dana tersebut akan digunakan untuk melunasi utang bank. Sisanya akan digunakan untuk membiayai modal kerja," kata Direktur Utama SSS Rimbun Sitomurang, kemarin.
Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT BNP Paribas Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT RHB OSK Sekurities Indonesia.
Diperkiraan jadwal emisi akan dilaksanakan pada tanggal, 29 November 2013, masa penawaran 3-5 Desember 2013, dan penjatahan pada 9 Desember 2013. Sementara untuk pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2013.
Sementara persreoan optimistis kinerja akan tumbuh 10-15 persen hingga akhir tahun ini seiring keyakinanya bahwa harga CPO akan kembali normal, sehingga akan mendongkrak kinerja persreoan.
"Kami punya strategi menekan beban pengeluaran atau efisiensi, sehingga mampu meningkatkan marjin laba bersih," kata Rimbun.
Jika tumbuh sekitar 10-15 persen, maka pendapatan SSS di akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai Rp966,57 miliar-1,01 triliun. Sedangkan, laba bersih diestimasikan akan mencapai Rp193,71-202,51 miliar. Sementara hingga Juni 2013, pendapatan dan laba bersih perseroan masing-masing sebesar Rp891,668 miliar dan Rp180 miliar.
(rna)