China lakukan pertemuan reformasi ekonomi
A
A
A
Sindonews.com - Partai Komunis berkuasa di China hari ini mulai melakukan pertemuan penting yang difokuskan pada reformasi ekonomi, setahun setelah masa transisi kepemimpinan.
Kantor berita Xinhua mengatakan, pertemuan itu akan membahas draft keputusan Komite Sentral Partai pada isu-isu utama tentang reformasi komprehensif yang mendalam.
Sidang empat hari yang diikuti 376 anggota di sebuah hotel tertutup, kota Beijing tersebut dilaksanakan hingga Selasa (12/11/2013).
Dilansir dari AFP, Sabtu (9/11/2013), pertemuan yang dikenal sebagai Pleno Ketiga ini secara tradisional mengatur ekonomi pemerintahan baru. Seperti pertemuan sebelumnya, kegiatan digunakan sebagai sinyal perubahan bagaimana China melakukan kebijakan bisnis.
Kantor berita Xinhua menyatakan sidang pleno diperkirakan akan mengeluarkan perubahan kebijakan ekonomi yang drastis.
Di sisi lain, analis menyatakan sikap skeptis, dan mengatakan sapuan kuas yang luas daripada rincian perusahaan lebih cenderung muncul dalam pertemuan tersebut.
"Harapan tidak sangat tinggi untuk blueprint reformasi ekonomi yang akan dibicarakan dalam pleno. Hal ini karena Xi Jinping menekankan nilai-nilai stabilitas dan peruabahan secara bertahap," kata Willy Lam, ahli dari Chinese University of Hong Kong.
Para pemimpin China mengakui bahwa model ekonomi negara sebagian besar didasarkan pada investasi yang dibiayai negara harus memberikan jalan pada satu di mana konsumen dan pelaku swasta ikut mendorong pertumbuhan.
Kantor berita Xinhua mengatakan, pertemuan itu akan membahas draft keputusan Komite Sentral Partai pada isu-isu utama tentang reformasi komprehensif yang mendalam.
Sidang empat hari yang diikuti 376 anggota di sebuah hotel tertutup, kota Beijing tersebut dilaksanakan hingga Selasa (12/11/2013).
Dilansir dari AFP, Sabtu (9/11/2013), pertemuan yang dikenal sebagai Pleno Ketiga ini secara tradisional mengatur ekonomi pemerintahan baru. Seperti pertemuan sebelumnya, kegiatan digunakan sebagai sinyal perubahan bagaimana China melakukan kebijakan bisnis.
Kantor berita Xinhua menyatakan sidang pleno diperkirakan akan mengeluarkan perubahan kebijakan ekonomi yang drastis.
Di sisi lain, analis menyatakan sikap skeptis, dan mengatakan sapuan kuas yang luas daripada rincian perusahaan lebih cenderung muncul dalam pertemuan tersebut.
"Harapan tidak sangat tinggi untuk blueprint reformasi ekonomi yang akan dibicarakan dalam pleno. Hal ini karena Xi Jinping menekankan nilai-nilai stabilitas dan peruabahan secara bertahap," kata Willy Lam, ahli dari Chinese University of Hong Kong.
Para pemimpin China mengakui bahwa model ekonomi negara sebagian besar didasarkan pada investasi yang dibiayai negara harus memberikan jalan pada satu di mana konsumen dan pelaku swasta ikut mendorong pertumbuhan.
(dmd)