Dirut Mandiri keluhkan proteksionisme Malaysia dan Singapura

Senin, 11 November 2013 - 15:15 WIB
Dirut Mandiri keluhkan proteksionisme Malaysia dan Singapura
Dirut Mandiri keluhkan proteksionisme Malaysia dan Singapura
A A A
Sindonews.com - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Budi Gunadi Sadikin kembali mengeluhkan regulasi perbankan di Singapura dan Malaysia yang memproteksi dan cenderung mempersulit pihaknya untuk membuka cabang.

Bahkan, Budi menyebut proteksionisme yang dilakukan kedua negara tersebut tidak baik, dikhawatirkan Indonesia akan memberlakukan hal serupa.

"Nasehat saya hal tersebut (proteksionisme) tidak baik, saya juga berpikir masalahnya di mereka dan bukan di kita," ujarnya di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (11/11/2013).

Dia juga mengeluhkan ketidakadilan dan proteksionisme yang dilakukan negara tetangga tersebut berkebalikan dengan semangat revisi Daftar Negatif Investasi (DNI).

Bahkan dia membandingkan dimana jumlah cabang bank asing yang membuka di Indonesia lebih besar dibandingkan di negara asal bank asing tersebut.

Seperti contoh OCBC NISP di Indonesia ada 150, sedangkan di Singapura hanya 50 cabang, UOB memiliki 200 cabang di Indonesia sedangkan di Singapura sendiri hanya 50 cabang, serta CIMB yang mempunyai 600 cabang di Indonesia sedangkan di Malaysia hanya memiliki 300 cabang.

"Sedangkan Bank Mandiri punya 2.300 cabang di Indonesia tapi kita enggak punya satu cabang pun di dua negara tersebut," pungkasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5761 seconds (0.1#10.140)