Konferensi Ekonomi Internasional diikuti 36 delegasi mahasiswa
A
A
A
Sindonews.com - Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) kembali menggelar ajang Konferensi Ekonomi Internasional yang ke-11. Acara ini dinamakan Economix: Asian Economy Challenges dengan tema 'Asia's Survival in Fragile Global Recovery'.
Acara tersebut dihadiri berbagai petinggi dari perbankan dan dibuka oleh perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Sedikitnya ratusan mahasiswa yang didominasi dari jurusan ekonomi serius mengikuti acara yang dikemas dalam bahasa inggris tersebut.
Wakil Ketua Panitia atau Vice Project Officer, Adinova Fauri mengatakan, kegiatan tersebut merupakan seminar, kompetisi, dan konferensi ekonomi internasional diikuti Indonesia dan negara asing seperti Filipina. Selain itu ada 36 delegasi mahasiswa dari berbagai universitas seperti UI, Unair, Unbraw, Unpad, dan Presiden University.
"Tahun lalu sebenarnya lebih banyak negara asing yang ikut, ada Malaysia dan Nepal, tetapi tahun ini hanya Filipina, kami lebih fokus dalam hal kemampuan bertahan emerging economy in fragile global recovery," ujar mahasiswa FEUI, jurusan ilmu ekonomi ini, Senin (11/11/2013).
Adinova menyebutkan, alasan mereka memilih topik tersebut yakni ingin mengajak mahasiswa untuk melihat kondisi negara-negara Asia setelah krisis. Setelah seminar, kata dia, maka acara akan dilanjutkan dengan kompetisi dan konferensi.
"Sempat booming kan negara-negara Asia menghadapi krisis, kita mau lihat bagaimana mereka bisa bertahan," jelasnya.
Adinova menuturkan, dalam hal kompetisi yang digelar, maka mahasiswa diwajibkan membuat essay sesuai tema. Tujuan kegiatan tersebut sebagai bahan rekomendasi bagi pemerintah untuk menentukan arah kebijakan pemerintah.
"Nanti ada juri yang menilai, ada head to head, sejauh mana delegasi mengetahui kemampuan soal ekonomi. Goalnya dari sini kita ingin gimana caranya bisa menghasilkan poin penting, untuk menentukan arah kebijakan pemerintah. Memberikan hasil kepada pemerintah, sekedar sharing," pungkas dia.
Acara tersebut dihadiri berbagai petinggi dari perbankan dan dibuka oleh perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Sedikitnya ratusan mahasiswa yang didominasi dari jurusan ekonomi serius mengikuti acara yang dikemas dalam bahasa inggris tersebut.
Wakil Ketua Panitia atau Vice Project Officer, Adinova Fauri mengatakan, kegiatan tersebut merupakan seminar, kompetisi, dan konferensi ekonomi internasional diikuti Indonesia dan negara asing seperti Filipina. Selain itu ada 36 delegasi mahasiswa dari berbagai universitas seperti UI, Unair, Unbraw, Unpad, dan Presiden University.
"Tahun lalu sebenarnya lebih banyak negara asing yang ikut, ada Malaysia dan Nepal, tetapi tahun ini hanya Filipina, kami lebih fokus dalam hal kemampuan bertahan emerging economy in fragile global recovery," ujar mahasiswa FEUI, jurusan ilmu ekonomi ini, Senin (11/11/2013).
Adinova menyebutkan, alasan mereka memilih topik tersebut yakni ingin mengajak mahasiswa untuk melihat kondisi negara-negara Asia setelah krisis. Setelah seminar, kata dia, maka acara akan dilanjutkan dengan kompetisi dan konferensi.
"Sempat booming kan negara-negara Asia menghadapi krisis, kita mau lihat bagaimana mereka bisa bertahan," jelasnya.
Adinova menuturkan, dalam hal kompetisi yang digelar, maka mahasiswa diwajibkan membuat essay sesuai tema. Tujuan kegiatan tersebut sebagai bahan rekomendasi bagi pemerintah untuk menentukan arah kebijakan pemerintah.
"Nanti ada juri yang menilai, ada head to head, sejauh mana delegasi mengetahui kemampuan soal ekonomi. Goalnya dari sini kita ingin gimana caranya bisa menghasilkan poin penting, untuk menentukan arah kebijakan pemerintah. Memberikan hasil kepada pemerintah, sekedar sharing," pungkas dia.
(izz)