BI Rate naik, dua sektor ini paling terpukul
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,5 persen dari sebelumnya 7,25 persen dinilai akan memberi imbas negatif terhadap pasar saham.
"Sentimennya sudah jelas, BI Rate naik ini merupakan pukulan bagi market. Market terjun bebas, awalnya cuma minus 10-13 poin, sekarang minus 58-60 poin. Apa namanya kalau bukan bikin hancur pasar?" kata Reza saat dihubungi, Selasa (12/11/2013).
Kenaikan BI rate ini, lanjut dia, akan memberi pukulan hebat, terutama menghantam saham-saham sektor properti dan perbankan.
"Bisa dilihat, sejak kemarin sebelum diumumkan BI Rate, saham-saham properti dan perbankan turun. Dengan naiknya BI Rate dipastikan saham-saham properti dan perbankan akan terjun bebas," terang Reza.
Sore ini, IHSG ditutup ambles 61,08 poin atau 1,38 persen ke level 4.380,64. Sore ini, mayoritas sektor melemah, dengan pelemahan terbesar dipimpin sektor keuangan yang turun 2,82 persen, diikuti properti yang ambles 2,78 persen.
Selain itu, sektor aneka industri anjlok 1,9 persen, konsumer turun 1,28 persen, industri dasar berkurang 1,51 persen, manufaktur susut 1,35 persen, tambang tergerus 1,22 persen dan perdagangan negatif 0,98 persen. Sementara yang menguat hanya sektor perkebunan yang naik 1,72 persen dan infrastruktur yang naik 0,61 persen.
"Sentimennya sudah jelas, BI Rate naik ini merupakan pukulan bagi market. Market terjun bebas, awalnya cuma minus 10-13 poin, sekarang minus 58-60 poin. Apa namanya kalau bukan bikin hancur pasar?" kata Reza saat dihubungi, Selasa (12/11/2013).
Kenaikan BI rate ini, lanjut dia, akan memberi pukulan hebat, terutama menghantam saham-saham sektor properti dan perbankan.
"Bisa dilihat, sejak kemarin sebelum diumumkan BI Rate, saham-saham properti dan perbankan turun. Dengan naiknya BI Rate dipastikan saham-saham properti dan perbankan akan terjun bebas," terang Reza.
Sore ini, IHSG ditutup ambles 61,08 poin atau 1,38 persen ke level 4.380,64. Sore ini, mayoritas sektor melemah, dengan pelemahan terbesar dipimpin sektor keuangan yang turun 2,82 persen, diikuti properti yang ambles 2,78 persen.
Selain itu, sektor aneka industri anjlok 1,9 persen, konsumer turun 1,28 persen, industri dasar berkurang 1,51 persen, manufaktur susut 1,35 persen, tambang tergerus 1,22 persen dan perdagangan negatif 0,98 persen. Sementara yang menguat hanya sektor perkebunan yang naik 1,72 persen dan infrastruktur yang naik 0,61 persen.
(rna)