BI: Pertumbuhan kredit tahun ini tetap tumbuh
A
A
A
Sindonews.com - Walaupun secara kurs pertumbuhan kredit pada September turun, namun Bank Indonesia (BI) melihat akan tetap berada di kisaran 18-20 persen untuk keseluruhan 2013.
Seperti diketahui, apabila mengikuti perhitungan kurs rupiah, maka pertumbuhan kredit dalam tren menurun, yaitu dari 20,2 persen year on year (yoy) pada Agustus, menjadi 19,9 persen pada September 2013.
"BI melihat tren perlambatan ini sejalan pengaruh perlambatan ekonomi domestik," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi A Johansyah di Gedung BI, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Pertumbuhan kredit tercatat 23,1 persen yoy pada September, meningkat dibandingkan pertumbuhan Agustus 2013, sebesar 22,2 persen.
"Namun, kenaikan pertumbuhan kredit tersebut lebih dipengaruhi dampak revaluasi pelemahan nilai tukar rupiah," jelas Difi.
Sementara Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) pada September 2013 tetap tinggi mencapai 18 persen, di atas ketentuan minimum 8 persen. Selain itu, angka kredit macet (NPL) masih berada di tingkat 1,86 persen.
"Secara general, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dengan dukungan ketahanan industri perbankan tetap solid," tandas Difi.
Seperti diketahui, apabila mengikuti perhitungan kurs rupiah, maka pertumbuhan kredit dalam tren menurun, yaitu dari 20,2 persen year on year (yoy) pada Agustus, menjadi 19,9 persen pada September 2013.
"BI melihat tren perlambatan ini sejalan pengaruh perlambatan ekonomi domestik," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi A Johansyah di Gedung BI, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Pertumbuhan kredit tercatat 23,1 persen yoy pada September, meningkat dibandingkan pertumbuhan Agustus 2013, sebesar 22,2 persen.
"Namun, kenaikan pertumbuhan kredit tersebut lebih dipengaruhi dampak revaluasi pelemahan nilai tukar rupiah," jelas Difi.
Sementara Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) pada September 2013 tetap tinggi mencapai 18 persen, di atas ketentuan minimum 8 persen. Selain itu, angka kredit macet (NPL) masih berada di tingkat 1,86 persen.
"Secara general, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dengan dukungan ketahanan industri perbankan tetap solid," tandas Difi.
(dmd)