Mahfud MD: Pajak bisa berantas kemiskinan
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD meyakini bahwa kemiskinan yang sedang menggerogoti bangsa Indonesia bisa dihilangkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan membayar pajak secara rutin.
"Kemiskinan di Indonesia itu bisa diatasi, jika pajak sampai ke masyarakat," kata Mahfud dalam acara seminar dengan tema 'komitmen membangun pajak menuju Indonesia yang lebih baik' di Gedung Syahida Inn UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2013).
Menurutnya, pajak adalah instrumen yang cukup penting karena lebih dari 70 persen APBN ditopang pajak. "APBN kita lebih dari 70 persen itu ditopang oleh pajak, tetapi text rasio kita hanya 11 persen," ujar Mahfud.
Kendati pajak begitu penting, namun Mahfud juga meyakini bahwa tidak menutup kemungkinan jika sampai saat ini masih ada beberapa instansi yang masih menggelapkan pajak. "Pasti masih ada itu (penggelapan pajak)," ucapnya.
Karena itu, Mahfud menilai wajar jika masih banyak masyarakat yang tidak membayar pajak, karena sampai saat ini masih banyak pajak yang digelapkan, terlebih dengan adanya kasus Gayus Tambunan.
"Dunia perpajakan sangat rawan akan penggelapan pajak. Gayus itu sampai hari ini masih belum diadili atas perkaranya (pemalsuan dokumen pajak)," pungkas dia.
"Kemiskinan di Indonesia itu bisa diatasi, jika pajak sampai ke masyarakat," kata Mahfud dalam acara seminar dengan tema 'komitmen membangun pajak menuju Indonesia yang lebih baik' di Gedung Syahida Inn UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2013).
Menurutnya, pajak adalah instrumen yang cukup penting karena lebih dari 70 persen APBN ditopang pajak. "APBN kita lebih dari 70 persen itu ditopang oleh pajak, tetapi text rasio kita hanya 11 persen," ujar Mahfud.
Kendati pajak begitu penting, namun Mahfud juga meyakini bahwa tidak menutup kemungkinan jika sampai saat ini masih ada beberapa instansi yang masih menggelapkan pajak. "Pasti masih ada itu (penggelapan pajak)," ucapnya.
Karena itu, Mahfud menilai wajar jika masih banyak masyarakat yang tidak membayar pajak, karena sampai saat ini masih banyak pajak yang digelapkan, terlebih dengan adanya kasus Gayus Tambunan.
"Dunia perpajakan sangat rawan akan penggelapan pajak. Gayus itu sampai hari ini masih belum diadili atas perkaranya (pemalsuan dokumen pajak)," pungkas dia.
(izz)