Tekan biaya logistik, pemerintah serius bangun infrastruktur
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, ada beberapa alasan perlunya meningkatkan daya saing infrastruktur.
Salah satunya untuk menekan biaya logistik yang cukup besar. Di mana 26 persen GDP Indonesia berasal dari biaya logistik atau sebesar 14,08 persen dari biaya produksi.
Hatta juga menegaskan, akan menurunkan angka kontribusi biaya logistik terhadap GDP menjadi 22 persen atau menjadi 10 persen dari total biaya produksi suatu barang dengan pembangunan infrastruktur.
"Kalau tidak bisa kita turunkan dengan pembangunan infrastruktur maka daya saing kita enggak akan baik," ujar Hatta di JCC, Jakarta, Rabu (13/11/2013).
Selain itu, lanjut dia, pembangunan infrastruktur juga relevan dengan target-target pemerintah pada 2014, yaitu memacu pertumbuhan ekonomi 6 persen dan menurunkan pengangguran serta kemiskinan.
"Pemerintah memberi perhatian kepada pembangunan infrastruktur agar kegiatan ekonomi berjalan inklusif dengan pembangunan jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, fiber optic, dan lainnya untuk mewujudkan sentra produksi baru," tandas Hatta.
Salah satunya untuk menekan biaya logistik yang cukup besar. Di mana 26 persen GDP Indonesia berasal dari biaya logistik atau sebesar 14,08 persen dari biaya produksi.
Hatta juga menegaskan, akan menurunkan angka kontribusi biaya logistik terhadap GDP menjadi 22 persen atau menjadi 10 persen dari total biaya produksi suatu barang dengan pembangunan infrastruktur.
"Kalau tidak bisa kita turunkan dengan pembangunan infrastruktur maka daya saing kita enggak akan baik," ujar Hatta di JCC, Jakarta, Rabu (13/11/2013).
Selain itu, lanjut dia, pembangunan infrastruktur juga relevan dengan target-target pemerintah pada 2014, yaitu memacu pertumbuhan ekonomi 6 persen dan menurunkan pengangguran serta kemiskinan.
"Pemerintah memberi perhatian kepada pembangunan infrastruktur agar kegiatan ekonomi berjalan inklusif dengan pembangunan jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, fiber optic, dan lainnya untuk mewujudkan sentra produksi baru," tandas Hatta.
(izz)