Koridor Jawa diharapkan seperti Singapura dan Dubai
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto berharap koridor ekonomi Jawa dapat berkembang lebih jauh menjadi kawasan industri berbasis jasa dengan pengembangan infrastruktur.
Bahkan, dia berharap industri jasa di koridor Jawa dapat berkembang seperti Singapura dan Dubai yang berhasil menggerakkan ekonomi berbasis jasa.
"Koridor Jawa dapat berkembang ke jasa dan dapat jadi pertanda peralihan dari industri primer menjadi tertier, seperti Singapura, Shenzhen (China), dan juga Dubai," ungkap Djokir, panggilan akrab Djoko Kirmanto di JCC, Jakarta, Rabu (13/11/2013).
Dia mengatakan, untuk mewujudkan hal tersebut maka Koridor Ekonomi Jawa sedang menggelar pembangunan infrastruktur besar-besaran, utamanya di utara pulau Jawa.
"Kita telah memulai membangun Tol Trans Jawa dan jalur kereta api yang menghubungkan timur dan barat serta tidak lupa menjangkau titik-titik investasi di Selatan Jawa," ujarnya.
Selain itu, Djokir juga mengungkapkan total nilai komitmen investasi infrastruktur di Pulau Jawa telah mencapai Rp1.395 triliun atau sebanyak 215 proyek.
Nilai investasi infrastruktur yang telah diresmikan sendiri baru mencapai Rp46,9 triliun seperti dermaga Kalibaru sebesar Rp22 miliar, PLTU I Jawa Barat sebesar Rp8,6 triliun, dan PLTU III Banten sebesar Rp8,3 triliun.
Sedangkan untuk realisasi groundbreaking di Koridor Jawa pada 2013 mencapai Rp209 triliun terdiri dari proyek MRT di Jakarta sebesar Rp40 triliun, Tol Solo-Ngantingan sebesar Rp5,1 triliun, Monorail Jakarta sebesar Rp9,1 triliun, dan Bandara Kertajati sebesar Rp8,2 triliun.
"Proyek lainnya adalah Pabrik Semen Merah Putih di Lebak, Banten sebesar Rp7,2 triliun," pungkas Djokir.
Bahkan, dia berharap industri jasa di koridor Jawa dapat berkembang seperti Singapura dan Dubai yang berhasil menggerakkan ekonomi berbasis jasa.
"Koridor Jawa dapat berkembang ke jasa dan dapat jadi pertanda peralihan dari industri primer menjadi tertier, seperti Singapura, Shenzhen (China), dan juga Dubai," ungkap Djokir, panggilan akrab Djoko Kirmanto di JCC, Jakarta, Rabu (13/11/2013).
Dia mengatakan, untuk mewujudkan hal tersebut maka Koridor Ekonomi Jawa sedang menggelar pembangunan infrastruktur besar-besaran, utamanya di utara pulau Jawa.
"Kita telah memulai membangun Tol Trans Jawa dan jalur kereta api yang menghubungkan timur dan barat serta tidak lupa menjangkau titik-titik investasi di Selatan Jawa," ujarnya.
Selain itu, Djokir juga mengungkapkan total nilai komitmen investasi infrastruktur di Pulau Jawa telah mencapai Rp1.395 triliun atau sebanyak 215 proyek.
Nilai investasi infrastruktur yang telah diresmikan sendiri baru mencapai Rp46,9 triliun seperti dermaga Kalibaru sebesar Rp22 miliar, PLTU I Jawa Barat sebesar Rp8,6 triliun, dan PLTU III Banten sebesar Rp8,3 triliun.
Sedangkan untuk realisasi groundbreaking di Koridor Jawa pada 2013 mencapai Rp209 triliun terdiri dari proyek MRT di Jakarta sebesar Rp40 triliun, Tol Solo-Ngantingan sebesar Rp5,1 triliun, Monorail Jakarta sebesar Rp9,1 triliun, dan Bandara Kertajati sebesar Rp8,2 triliun.
"Proyek lainnya adalah Pabrik Semen Merah Putih di Lebak, Banten sebesar Rp7,2 triliun," pungkas Djokir.
(izz)