Empat pelabuhan siap implementasikan sistem konektivitas
A
A
A
Sindonews.com - Menyambut ASEAN Economic Community (AEC) 2015, empat pelabuhan besar di Indonesia sudah siap mengimplementasikan sistem managemen konektivitas. Sehingga bisa memberi pelayanan yang lebih efisien.
"Mulai 2014, pelabuhan kita sudah siap, dimulai Pelabuhan Tanjung Priok disusul di Surabaya, Medan dan Makassar," ujar Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono usai membuka "39 Th ASEAN Port Association (APA) Meeting" di Kuta, Rabu (13/11/2013).
Dengan sistem manajemen konektivitas, akan memberikan memberikan pelayanan yang lebih maksimal dan efisien khususnya untuk aktivitas layanan kapal internasional.
Dengan sistem yang sudah terkoneksi itu, memungkinkan kapal-kapal yang membawa barang atau petikemas dengan tujuan pelabuhan yang terkoneksi, akan lebih efektif dan efisien saat aktivitas bongkar muat.
Dia mencontohkan, kapal dari Pelabuhan Makassar tujuan Tanjung Perak, lewat sistem ini, maka pihak pelabuhan segera kontak dengan pelabuhan tujuan.
Pihak otoritas pelabuhan yang dituju secara otomatis dan cepat telah mempersiapkan tempat barang (petikemas) yang akan dikirim, sehingga kapal-kapal itu tidak akan terlalu lama sandar di pelabuhan.
Jadi, kapal-kapal yang sandar dapat segara meninggalkan pelabuhan dalam waktu singkat. Menurut Bambang, dalam menyambut AEC, kini semua negara anggota tengah mempersiapkan diri dengan memperkuat infrastruktur pelabuhan.
Pelabuhan-pelabuhan besar di Tanah Air kini, tengah berbenah mulai melakukan aktivitas memperpanjang dermaga atau memperdalam alur dan kolam di sekitar dermaga, sehingga pelayanan kapal bisa lebih maksimal.
Pendalaman alur kolam di pelabuhan-pelabuhan besar akan dilakukan bertahap. "Untuk pelabuhan di Semarang dan Tanjung Perak sudah dilakukan pendalaman minus sembilan menjadi minus 12 meter, di Benoa kini juga sudah minus 11 meter," pungkasnya.
"Mulai 2014, pelabuhan kita sudah siap, dimulai Pelabuhan Tanjung Priok disusul di Surabaya, Medan dan Makassar," ujar Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono usai membuka "39 Th ASEAN Port Association (APA) Meeting" di Kuta, Rabu (13/11/2013).
Dengan sistem manajemen konektivitas, akan memberikan memberikan pelayanan yang lebih maksimal dan efisien khususnya untuk aktivitas layanan kapal internasional.
Dengan sistem yang sudah terkoneksi itu, memungkinkan kapal-kapal yang membawa barang atau petikemas dengan tujuan pelabuhan yang terkoneksi, akan lebih efektif dan efisien saat aktivitas bongkar muat.
Dia mencontohkan, kapal dari Pelabuhan Makassar tujuan Tanjung Perak, lewat sistem ini, maka pihak pelabuhan segera kontak dengan pelabuhan tujuan.
Pihak otoritas pelabuhan yang dituju secara otomatis dan cepat telah mempersiapkan tempat barang (petikemas) yang akan dikirim, sehingga kapal-kapal itu tidak akan terlalu lama sandar di pelabuhan.
Jadi, kapal-kapal yang sandar dapat segara meninggalkan pelabuhan dalam waktu singkat. Menurut Bambang, dalam menyambut AEC, kini semua negara anggota tengah mempersiapkan diri dengan memperkuat infrastruktur pelabuhan.
Pelabuhan-pelabuhan besar di Tanah Air kini, tengah berbenah mulai melakukan aktivitas memperpanjang dermaga atau memperdalam alur dan kolam di sekitar dermaga, sehingga pelayanan kapal bisa lebih maksimal.
Pendalaman alur kolam di pelabuhan-pelabuhan besar akan dilakukan bertahap. "Untuk pelabuhan di Semarang dan Tanjung Perak sudah dilakukan pendalaman minus sembilan menjadi minus 12 meter, di Benoa kini juga sudah minus 11 meter," pungkasnya.
(izz)