Larang ekspor mineral mentah, Hatta merasa ditekan
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengakui bahwa tekanan yang diterimanya dalam menetapkan aturan larangan mengekspor barang mineral mentah sangat besar.
Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan pelarangan untuk mengekspor barang mineral mentah pada 2014 dan telah tercantum dalam UU Minerba yang baru.
"Pressure kepada saya luar biasa agar jangan jual bahan mentah," ungkap Hatta saat memberikan ceramah di Gedung Lemhannas, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Hatta mencontohkan, pada saat ini Inonesia masih mengekspor bauksit ke China sebesar 40 juta ton per tahunnya. Dia mengungkapkan hal tersebut tidak menggerakkan perekonomian lokal.
"Sekarang berapa banyak insinyur dalam negeri yang bekerja untuk hilirisasi tersebut? Nol," lanjutnya.
Walaupun liberalisasi dirasakan Hatta perlu untuk dilakukan, namun pemerintah akan menjaga sekuat tenaga menjaga kedaulatan perekonomian nasional jauh lebih penting.
"Liberalisasi memang dimungkinkan, tapi kepentingan nasional kita jauh lebih penting," tandas Hatta.
Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan pelarangan untuk mengekspor barang mineral mentah pada 2014 dan telah tercantum dalam UU Minerba yang baru.
"Pressure kepada saya luar biasa agar jangan jual bahan mentah," ungkap Hatta saat memberikan ceramah di Gedung Lemhannas, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Hatta mencontohkan, pada saat ini Inonesia masih mengekspor bauksit ke China sebesar 40 juta ton per tahunnya. Dia mengungkapkan hal tersebut tidak menggerakkan perekonomian lokal.
"Sekarang berapa banyak insinyur dalam negeri yang bekerja untuk hilirisasi tersebut? Nol," lanjutnya.
Walaupun liberalisasi dirasakan Hatta perlu untuk dilakukan, namun pemerintah akan menjaga sekuat tenaga menjaga kedaulatan perekonomian nasional jauh lebih penting.
"Liberalisasi memang dimungkinkan, tapi kepentingan nasional kita jauh lebih penting," tandas Hatta.
(gpr)