HRUM targetkan pertumbuhan penjualan 2014 hanya 10%
HRUM targetkan pertumbuhan penjualan 2014 hanya 10%
A
A
A
Sindonews.com - Di tengah negatifnya espektasi kalangan pengamat yang menyebutkan bahwa pasar batu bara diproyeksikan belum bisa pulih hingga tahun depan, PT Harum Energy Tbk (HRUM) berencana meredam target pertumbuhan penjualan hingga menjadi sebesar 10 persen saja di 2014 mendatang.
"Targetnya kami cukup 10 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun ini," kata Direktur Utama HRUM, Ray Antonio Gunara di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (15/11/2013).
Hingga Kuartal III-2013, HRUM telah membukukan pendapatan USD666,89 juta atau turun 20 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat mencapai USD835,08 juta. Dengan demikian, jika mengacu target tahun depan yang dipatok tumbuh sekitar 10 persen, maka pendapatan HRUM diproyeksikan USD733,58 juta.
Sementara, hingga September kemarin, HRUM mencatatkan laba bersih USD36,29 juta atau anjlok cukup dalam mencapai 71 persen jika dibandingkan periode sebelumnya ketika HRUM mampu mencetak laba bersih USD125,32 juta.
Lantaran kondisi tersebut, perseroan juga tidak berencana menggenjot kapasitas produksi terlalu besar yakni sama dengan periode 2013. "Tidak ada yang bisa meramal kapan tekanan akan selesai. Jadi, kami konservatif saja," tutup Ray.
"Targetnya kami cukup 10 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun ini," kata Direktur Utama HRUM, Ray Antonio Gunara di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (15/11/2013).
Hingga Kuartal III-2013, HRUM telah membukukan pendapatan USD666,89 juta atau turun 20 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat mencapai USD835,08 juta. Dengan demikian, jika mengacu target tahun depan yang dipatok tumbuh sekitar 10 persen, maka pendapatan HRUM diproyeksikan USD733,58 juta.
Sementara, hingga September kemarin, HRUM mencatatkan laba bersih USD36,29 juta atau anjlok cukup dalam mencapai 71 persen jika dibandingkan periode sebelumnya ketika HRUM mampu mencetak laba bersih USD125,32 juta.
Lantaran kondisi tersebut, perseroan juga tidak berencana menggenjot kapasitas produksi terlalu besar yakni sama dengan periode 2013. "Tidak ada yang bisa meramal kapan tekanan akan selesai. Jadi, kami konservatif saja," tutup Ray.
(gpr)
Explore More